Tiga Tahun Layani Mahasiswi dan Karyawati Aborsi, Nasib Wanita Ini Berakhir Menyedihkan

"Ya rata-rata pasiennya usia muda antara 17-25 tahun, (latar belakangnya) wanita biasa, karyawan, dan sebagian besar mahasiswi,"

Editor: Safruddin
Tribunlampung/Eka
Barang bukti yang diamankan dari Mbah Simpok 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasien aborsi Mbah Simpok didominasi mahasiswi sejak buka praktik 3 tahun belakangan.

Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung telah menetapkan SM alias Mbah Simpok (71) sebagai tersangka dugaan pidana aborsi.

Nenek yang dikenal sebagai dukun bayi ini diamankan polisi di rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Gang Sejahtera, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (4/5) lalu.

Baca: Sedihnya Pasangan Suami Istri Ini, Anak Masih di Kandungan Namun Sudah Siapkan Pemakamannya

Sesuai pasal tersebut maka Mbah Simpok bakal terancam pidana penjara paling lama 10 tahun.

"Awalnya pelaku ini membuka praktik jasa urut dan penglaris. Namun, sekira tiga tahun terakhir ini menerima praktik aborsi," ungkapnya dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (8/5).

Murbani mengatakan, selama tiga tahun membuka praktik aborsi, Mbah Simpok sudah menangani 30 pasien dari berbagai kalangan dan usia.

"Ya rata-rata pasiennya usia muda antara 17-25 tahun, (latar belakangnya) wanita biasa, karyawan, dan sebagian besar mahasiswa," terangnya.

Menurut Kapolresta, untuk mendapatkan pelayanan jasa aborsi, para pasien ditarik biaya bervariasi antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta tergantung umur atau usia kandungan.

Setelah janin hasil aborsi keluar, lalu Mbah Simpok menyerahkannya kepada pasien.

"Janin nggak ada yang dikuburkan oleh mbah tapi diserahkan kepada pasien. Pasien juga ada dari luar kota seperti Mesuji," paparnya.

Murbani menuturkan, penangkapan tersangka tersebut berdasarkan dari laporan masyarakat bahwa di wilayah Kemiling tepatnya di sebuah rumah di Jalan Imam Bonjol, Gang Sejahtera, sering dijadikan tempat aborsi.

Baca: BMKG Prakirakan 10 Wilayah Lampung Bakal Diguyur Hujan

Berdasarkan laporan tersebut, sambung Murbani, pada Jumat (4/5), petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) dan Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polresta Bandar Lampung melakukan penyelidikan dan penyamaran.

"Pada saat sedang menunggu, di saat bersamaan terdapat seorang wanita muda yang sedang dilakukan tindakan aborsi. Seketika petugas langsung melakukan penangkapan dan mengamankan barang-barang yang digunakan untuk melakukan tindakan aborsi," paparnya.

Barang-barang bukti yang berhasil diamankan yaitu tiga sarung, dua bilang keris (untuk ritual), sebilah besi, sebatang ranting pohon jarak, pil tablet menggugurkan kandungan, dan pakaian dalam pasien dengan bercak darah.

Mbah Simpok mengakui membuka praktik aborsi di rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Gang Sejahtera, Kemiling.

Baca: Unggah Foto Wajah Tanpa Polesan Makeup, Nafa Urbach Tulis Kata-kata Menyentuh

Menurut Mbah Simpok, dirinya tidak pernah mempromosikan diri namun informasi bahwa dirinya bisa melakukan aborsi diketahui pasien dari berita mulut ke mulut.

Mbah Simpok mengatakan, biasanya para pasien yang datang ke rumahnya telah mengandung selama dua bulan.

"Ya usia janin rata-rata dua bulan. Untuk sekali proses (aborsi) biasanya satu orang hanya butuh lima menit, dan ada ritualnya pakai keris," ujarnya, Selasa (8/5).

Baca: Kejaksaan Agung Tangkap Buronan 81 dan 82, Ini Sosok 2 Bos Media

Mbah Simpok pun membenarkan ada pasiennya yang berasal dari luar Kota Bandar Lampung.

"Ada pasien dari Mesuji dan basanya (mereka) tahu dari mulut ke mulut," katanya.

Setelah ditangkap polisi, Mbah Simpok mengaku sangat menyesal dengan perbuatannya tersebut.

Ia pun mengaku ingin bertaubat. "Ya taubat Pak, tidak mau mengulangi lagi," ucap Mbah Sempok.(eka)

BACA JUGA :

Yuk Dicoba, 2 Cara Ini Bisa Tentukan Apakah Tubuh Mengonsumsi Cukup Air

Humas PT KAI: Setiap Bulan Rail Clinic Bakal Sambangi 2 Stasiun Kereta Api

Satgas Berantas Halinar di Lapas Gunung Sugih, Ini Kata Kalapas Syarpani

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved