Banyak Komponen Lampu Jalan Tenaga Surya di Jalinbar Raib, Kadishub: Ulah Sindikat
Pantauan Tribun Lampung, ada sekitar 12 lampu jalan yang tidak menyala di sekitar persimpangan tersebut.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Para pengguna jalan di ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) harus hati-hati bila melintasi persimpangan ABC, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Pasalnya, pada persimpangan itu kini lebih terlihat gelap.
Meskipun banyak terdapat tiang lampu jalan di sepanjang sekitar simpang ABC, banyak yang tidak menyala.
Untung saja, persimpangan ini sangat dekat dengan Mapolsek Gadingrejo, yakni kurang lebih 100 meter.
Pantauan Tribun Lampung, ada sekitar 12 lampu jalan yang tidak menyala di sekitar persimpangan tersebut.
Baca: Hasil Lengkap Piala Dunia 2018 Prediksi Superkomputer, Ini Juaranya
Ketika berkendara dari arah Bandar Lampung, sebelum persimpangan Tugu ABC sudah terdapat beberapa titik lampu yang tidak menyala hingga di depan Mapolsek Gadingrejo.
Kematian lampu jalan tenaga surya juga ditemukan di depan STIT.
Yon, seorang pengojek, membenarkan lampu jalan tersebut mati. "Sudah lama matinya. Kalau sebulan lebih," tuturnya.
Kendati begitu, dia mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan lampu jalan tenaga surya itu mati. Ia menuturkan, persimpangan tersebut ramai pengojek kalau siang hingga sore saja. Sedangkan pada malam hari sepi.
Kepala Dinas Perhubungan Pringsewu Hendrid membenarkan soal adanya lampu jalan yang mati. Menurut dia, ada sekitar 15 titik lampu jalan tenaga surya yang mati.
Baca: Umumkan Tangani Real Madrid, Pelatih Timnas Spanyol Langsung Dipecat
Pantauan Tribun, selain lampu jalan yang di sekitar persimpangan ABC, lampu jalan mati juga terjadi di ruas Jalinbar Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, tepatnya yang ada di depan SPBE dan di depan Regency Hotel.
Hendrid mengungkapkan, lampu jalan tenaga surya itu milik Kementerian Perhubungan. Menurut dia, matinya lampu jalan karena ada komponennya hilang.
Ia memperkirakan hilangnya komponen lampu jalan tenaga surya akibat dicuri. Hendrid mengaku sudah melapor ke Balai Pengelolaan Transportasi Darat di Bandar Lampung atas matinya lampu jalan tersebut.
Sebab, lampu jalan tenaga surya di wilayah Bumi Jejama Secancanan tergolong banyak yang mati. "Lebih kurang 15 titik. Sepertinya ini (ulah) sindikat," ujar Hendrid. (*)