Kalapas Bolehkan Napi Bawa PSK dan Narkoba ke Penjara, Istri Pejabat Diperiksa

Selama ini Andriani Dewi tinggal di rumah tersangka gembong narkoba Marzuli. Sampai ketika kejadian penangkapan

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung memanggil Andriani Dewi, Jumat, 29 Juni 2018. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kasus aliran dana transaksi narkoba yang menjerat mantan Kepala Lapas Kelas IIA Kalianda Muchlis Adjie kini memasuki babak baru.

Untuk mengetahui sejauh mana aliran dana tersebut mengalir, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung memanggil Andriani Dewi, Jumat, 29 Juni 2018.

 Andriani adalah istri mantan Kalapas IIA Kalianda Gunawan Sutrisnadi, yang menjabat pada periode 2015-2017.

Gunawan sendiri saat ini menjabat sebagai Kalapas Paledang, Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya, Muchlis Adjie harus mendekam di hotel prodeo BNNP Lampung.

Ia terbukti menerima dana dari napi Lapas Kalianda Marzuli (38).

Marzuli mengendalikan bisnis narkoba dari dalam lapas.

Bahkan, ia mendapat fasilitas istimewa, yakni bebas keluar masuk lapas.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Muchlis Adjie, ditemukan indikasi praktik ini sudah berjalan lama.

Muchlis mengaku mengenal Marzuli melalui Andriani Dewi.

Plt Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Lampung Richard PL Tobing mengakui adanya pemanggilan Andriani Dewi untuk dimintai keterangan.

"Dalam pemeriksaan sebelumnya kan Muchlis mengaku jika Ibu Andriani yang telah memperkenalkan Marzuli dari Kalapas Gunawan ke Kalapas Muchlis Adjie.

Baca: Dituduh Pernah Jadi Sopir Mantan Istri Caisar, Ini Balasan Menohok Almaratu Intan

Baca: Cantiknya Kakak Bowo Tik Tok yang Berhijab. Inikah Pacar Bocah Kelas II SMP Itu?

Baca: Cantik Imut Seperti Ibunya, Intip Potret Putri Semata Wayang Desy Ratnasari

Maka kalau kami mengamati, apa pentingnya istri seorang Kalapas memperkenalkan seorang tahanan dari Kalapas lama ke Kalapas yang baru," ungkap Richard.

Menurut Richard, perkenalan ini tak ubahnya seperti meneruskan ‘tongkat estafet’.

"Apa kepentingannya dan apa yang didapat dari memperkenalkan itu? Itu yang jadi pertanyaan," sebutnya.

Richard menuturkan, Andriani sempat tidak kooperatif dalam pemeriksaan.

Ia kerap berkelit dan tidak mengaku telah memperkenalkan dan menitipkan Marzuli kepada Muchlis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved