Setelah Lengser sebagai Presiden, Soeharto Pernah Bilang Biar Merah Saja
Maliki Mift mengungkap kehidupan Soeharto setelah lengser dari jabatannya sebagai Presiden kedua RI pada 21 Mei 1998.
Ia meminta pihak kepolisian agar tidak lagi mengawal mobil Soeharto.
Sebagai gantinya, Maliki akan berkoordinasi dengan petugas lewat radio.
Setiap kali mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau menyala.
Kalau lampunya sedang merah, petugas harus mengubahnya menjadi hijau.
Akhirnya, Soeharto berangkat tanpa pengawalan polisi.
Setiap kali melewati lampu lalu lintas di persimpangan, lampu hijau selalu menyala, agar mobil yang ditumpangi Soeharto tidak berhenti menunggu rambu berganti.
Namun lagi-lagi, Soeharto merasakan keanehan.
Ia mempertanyakan mengapa setiap persimpangan yang ia lewati tidak pernah ada lampu merah.
Soeharto pun menegur Maliki, agar jangan memberi tahu polisi untuk mengatur lalu lintas.
"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya, biar merah saja," ujar Soeharto sebagaimana ditulis Maliki Mift.
Maliki saat itu hanya terdiam dengan perasaan malu.
Cara Berpakaian
Kesederhanaan kehidupan Soeharto setelah lengser, menurut Maliki, juga terlihat dari cara berpakaian.
Sewaktu pertama kali menjadi pengawal khusus Soeharto, Maliki berpikir bahwa ia harus punya baju bagus untuk mendampingi Soeharto, paling tidak batik berbahan sutra.
Pada hari pertama bertugas, Maliki mengenakan pakaian terbaiknya untuk mendampingi Soeharto keluar rumah.