Inilah 6 Tradisi Unik dari Berbagai Daerah Saat Merayakan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram
Sebentar lagi umat muslim memasuki Tahun Baru Hijriah yang merupakan tahun baru bagi umat islam pada 11 September 2018 atau 1 Muharram 1440 H.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila perayaan Tabot ini penuh dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat ritual dan kolosal.
Baca: Puasa Tasua 9 Muharram, Rasulullah SAW Wafat sebelum Sempat Menunaikannya
4. Tradisi Ledug Suro di Magetan
Tahun baru Islam atau satu Suro dirayakan oleh warga Kabupaten Magetan, dengan menggelar tradisi Ledug Suro.
Tradisi ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang dibentuk sesuai rupa lesung dan bedug.
Sedangkan puncak acara tradisi Ledug Suro ditutup dengan ritual andhum bolu rahayu.
Dalam ritual tersebut, Warga saling berebut bolu rahayu yang dipercaya mendatangkan berkah bagi kehidupan.
Roti bolu dipilih karena merupakan jajanan khas Kabupaten Magetan.
Baca: Jadwal Puasa Sunnah Asyura di Bulan Muharram 1439 H Tahun 2017
5. Tradisi Mubeng Beteng di Kraton Yogyakarta
Tradisi Mubeng Beteng merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan setiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro.
Tradisi mengelilingi benteng (Mubeng Beteng) ini digelar oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan diikuti oleh ratusan warga Yogyakarta.
Ritual Mubeng Beteng dilakukan dengan berbagai tata cara seperti pembacaan macapat atau kidung berbahasa Jawa sebelum acara berlangsung.
Yang menarik dari prosesi tersebut, masyarakat dan abdi dalem kraton mengelilingi benteng-benteng Keraton sejumlah hitungan ganjil dengan berjalan tanpa menggunakan alas kaki dan tidak berbicara (Tapa Bisu).
Tradisi Mubeng Beteng sendiri dapat diartikan sebagai ungkapan rasa prihatin, introspeksi, serta ungkapan rasa syukur atas kelangsungan negara dan bangsa.