Warga dan Siswa SMK Timbun Lubang Dekat Proyek Underpass Unila

Bingung hendak mengadu ke mana, seorang warga menimbun beberapa lubang di Jalan ZA Pagaralam.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Yoso Muliawan
Istimewa
Warga bernama Willy bersama enam siswa SMK menimbun lubang di Jalan ZA Pagaralam, area proyek underpass persimpangan Universitas Lampung, Senin, 3 September 2018. 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG HANIF RISA MUSTAFA

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bingung hendak mengadu ke mana, seorang warga menimbun beberapa lubang di Jalan ZA Pagaralam. Lubang jalan itu berada di dekat proyek pembangunan underpass persimpangan Universitas Lampung.

Willy, nama warga tersebut, menimbun lubang jalan bersama enam siswa SMK yang sedang praktik kerja lapangan di tempat usahanya. Ia nekat melakukannya karena kerusakan jalan membuat arus lalu lintas di sekitar underpass kerap macet. Kendaraan harus berjalan pelan agar terhindari masuk lubang.

"Saya setiap hari melintasi jalur ini. Setiap hari macet. Bahkan, rekor melintas dari Terminal Rajabasa ke area proyek underpass sampai melewati Unila bisa 30 menit. Padahal, jaraknya cuma 400 meter," kata warga Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan itu, Senin (3/9/2018).

Willy juga mengeluhkan padatnya kendaraan yang terkadang menimbulkan bau hangus yang berasal dari mesin mobil.

"Belum lagi sopir mobil yang nggak biasa pakai rem tangan. Jadinya, pakai setengah kopling sampai nimbulin bau hangus," ujarnya.

Karena itulah, Willy berinsiatif menimbun lubang-lubang di jalan tersebut.

"Saya miris lihat mobil kalau melintas, khususnya sedan. Pasti mentok. Saya gunakan material bekas di sekitar area proyek underpass untuk nimbun," katanya.

Willy pun berharap ada respons dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi jalan di area proyek underpass.

"Ya memang solusinya aspal ulang keseluruhan, tidak bisa lokal yang rusak saja," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved