Viral Kisah Pilu Si Kembar Rana dan Rani, Begini Fakta-Fakta di Baliknya
Kisah pilu anak kembar Rana dan Rani sempat viral di media sosial. Warga Lampung Selatan ini sehari-hari hanya diurus ayahnya.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Safruddin
Sambil melayani para tamunya, Yadi berbagi cerita kepada Tribunlampung.co.id.
Ia mengatakan sang istri meninggal dunia, pasca melahirkan anak kembarnya Rana dan Rani.
Sang istri memang sudah mengalami sakit saat mengandung anak kembarnya. Namun ia tidak dapat berbuat banyak.
Karena kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan.
“Saat hamil istri saya memang sudah sakit. Rambutnya rontok dan badannya juga bengkak. Setelah melahirkan Rana dan Rani, istri saya wafat,” ujarnya mengenang sang istri yang meninggal dunia 1,5 tahun lalu.
Baca: VIDEO - Tantang Pengusaha Perbaiki Jembatan, Nanang Ermanto Kumpulkan Rp 325 Juta
Ia pun berjuang sendiri untuk mengurus anak kembarnya. Belum lagi anak keempatnya yang juga masih balita kala itu.
Sedangkan anak ketiganya meninggal dunia karena sakit. Untuk menghidupi keluarganya, Yadi sehari-hari menjadi buruh serabutan.
Terkadang ia menjadi buruh tani, dilain waktu ia menjadi buruh membuat batu dari perusahaan tambang batu.
Hasil yang didapatkannya tidaklah mencukupi untuk kebutuhan keluarganya yang harus mengurusi 3 anak yang masih usia balita.
Meski demian, dirinya tetap berupaya membelikan susu bagi dua anak kembarnya yang masih bayi.
Namun untuk barang kebutuhan bayi lainnya, ia sulit untuk bisa memenuhinya.
Melihat kondisi sang ayah yang harus berjuang sendirian, kedua anak tertuanya pun akhirnya memilih untuk putus sekolah.
Kedua anaknya yang kini berusia 16 tahun dan 14 tahun kini juga menjadi buruh serabutan seperti dirinya.
Kedua anaknya itu hanya sempat mengenyam pendidikan kelas 5 SD.
“Saya tidak pernah meminta mereka berhenti sekolah. Tetapi mereka bilang kasihan melihat adik-adiknya. Akhirnya keduanya memutuskan berhenti sekolah dan mencari pekerjaan untuk membantu keluarga,” ujar Yadi.