Cara Driver Online Nakal Raup Jutaan Rupiah, dari Order Fiktif hingga Rebutan Akun 'Nganggur'
Bisnis jasa transportasi online di Bandar Lampung digoyang kabar order fiktif.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Chandra mengungkapkan, beberapa lokasi yang kerap dijadikan tempat melakukan transaksi order fikti cukup banyak. Seperti di daerah Gedongmeneng, Kedaton, sampai Pahoman.
Baca: Terbongkar Cara Lakukan Order Fiktif, Driver Ojek Online dan Penumpang Dapat Jutaan Rupiah Sehari
Jual Beli Aku 'Nganggur'
Praktik order fiktif oknum driver transportasi online untuk mengejar insentif dan reward guna meraup keuntungan, diwarnai persaingan keras jual beli akun "nganggur".
Bahkan, akun eks driver taksi online saat ini dihargai sampai Rp 2 juta.
Di dalam praktik order fiktif transportasi online, driver nakal butuh banyak akun untuk melipatgandakan keuntungan. Di sisi lain, perusahaan aplikator tak lagi menerima mitra atau driver baru.
Karena itulah, untuk memuluskan praktik order fiktif maka driver nakal berebut akun "nganggur".
Mereka mencari driver yang tidak aktif lagi bekerja namun masih memiliki akun yang terdaftar di perusahaan aplikator.
Sejumlah driver di Lampung mengakui praktik jual beli akun cukup banyak. Namun, seiring waktu proses untuk mendapatkan akun tersebut cukup sulit. Saat ini, akun eks driver taksi online dibanderol sampai Rp 2 juta.
"Susah-susah mudah (cari akun eks driver), karena lebih banyak yang nyari daripada yang jual. Kalau pasaran sekarang Rp 1 juta sampai Rp 2 juta untuk mobil," ujar DK, seorang driver taksi online, Kamis (27/9/2018).
Menurut Dika, jual beli akun di kalangan driver transportasi online merupakan hal biasa. Harga pasar pun sudah terbentuk sesuai kelengkapan akun dan aksesori.
"Harga itu memang masih bisa nego karena disesuaikan dengan kelengkapan. Misalnya, datanya lengkap, ada gak saldo di dompet kreditnya. Kalau motor ada jaket sama helm, jadi di situ negonya," beber DK.
Menurut dia, penjual akun biasanya driver yang membeli mobil secara kredit, atau orang yang menyambi sebagai driver online.
"Mereka yang jual itu rata-rata mobilnya kredit. Karena insentifnya sekarang kecil, dan di sisi lain cicilan mobil tetap, ya mau gak mau dia cari pekerjaan lain. Atau bisa juga mobilnya ditarik karena cicilan tak terbayar. Tapi, ada juga memang gak niat lagi jadi driver. Dia dulu mau jadi driver online karena insentifnya gede. Sekarang kan insentifnya kecil," jelasnya.
Baca: Raup Jutaan Rupiah dari Aksi Tipu-tipu Order Fiktif Taksi dan Ojek Online
Mei, driver taksi online lainnya, mengamini para oknum berburu akun eks driver untuk mengejar insentif dan reward.
Menurut dia, banyak driver yang punya dua sampai tiga akun saat ini. Namun, Mei menyebut ada juga yang benar-benar serius untuk bekerja sebagai driver.