Tribun Bandar Lampung
RSUAM Pastikan Pria Bergitar Tewas Tersambar Kereta Babaranjang Tidak Mabuk
Namun, hal ini dibantah oleh teknisi forensik Instalasi Kamar Mayat RSUAM Amri Manik.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sempat mencuat dugaan korban tewas tertabrak kereta Babaranjang di perlintasan kereta Pajajaran Km 11+3/4, tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, dalam kondisi mabuk.
Namun, hal ini dibantah oleh teknisi forensik Instalasi Kamar Mayat RSUAM Amri Manik.
Hal itu berdasarkan hasil visum terhadap jenazah korban.
"Ah gak ada. Gak ada tanda-tanda menunjukkan dia mabuk," kata Amri.
Amri mengatakan, jenazah korban sudah dibawa pulang keluarganya.
"Sudah diambil tadi. Ya sekitar pukul 12.30 WIB," tandasnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Bandar Lampung Kompol Syouzarnanda Mega mengaku pihaknya hanya membantu PT KAI.
Baca: Identitas Terungkap, Berikut Kronologi Pria Tewas Tersambar Kereta Babaranjang di Enggal
"Ya memang benar. Tapi, kami hanya membantu," ujarnya.
Menurut dia, penanganan perkara ini dilakukan oleh PT KAI.
"Yang menangani Polsuska (polisi khusus kereta api)," tambah Nanda.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas tersambar kereta Babaranjang di perlintasan kereta Pajajaran Km 11+3/4, tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Rabu, 17 Oktober 2018.
Menurut penjaga palang perlintasan, Andre (29), peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Saat itu kereta Babaranjang melaju dari arah Panjang menuju Tanjungkarang.
"Saya sempat lihat dia jatuh di depan ini (perlintasan). Saya sempat ingatkan untuk hati-hati. Tapi, (korban) diam saja. Ya kayak orang mabuk. Bawa gitar," ucapnya.
Baca: Kakek Tersambar Babaranjang Berencana Nikahkan Cucunya
Identitas korban yang tewas tersambar kereta Babaranjang di perlintasan Pajajaran Km 11+3/4, tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Kebon Jeruk, Enggal, Bandar Lampung, Rabu, 17 Oktober 2018, sudah terungkap.
Korban bernama Agung Pramuditya Ananta (35), warga Jalan Teluk Kampung, Gang Sumber, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo membeberkan kronologi kecelakaan tersebut.
Dia menyebutkan, dari hasil laporan, masinis sempat membunyikan semboyan 35 dengan keras dan berulang-ulang.
"Namun, korban yang sedang menyusuri rel tidak mendengar suara tersebut dan tidak menyadari bahwa ada kereta yang sedang berjalan langsung dari arah Garuntang menuju Tanjungkarang," ungkap Sapto.
Akibatnya, lanjut Sapto, kereta Babaranjang dengan nomor loko KA 3010 B itu menabrak korban.
Baca: Setelah Tabrak Mobil, KA Babaranjang Diduga juga Lindas Wanita Hingga Tewas
"Korban sempat terseret sekitar tiga meter dan meninggal di lokasi," jelasnya.
Selanjutnya, petugas dan warga langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUAM.
Sementara itu, teknisi forensik Instalasi Kamar Mayat RSUAM Amri Manik membenarkan adanya jenazah korban tertabrak kereta api.
"Ya ada, mengalami luka di kepala dan patah tulang di sisi kanan. Kalau (dugaan) mabuk gak ada tanda-tandanya. Hanya, bagian kepala hancur," bebernya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/tersambar-babaranjang_20181017_172644.jpg)