Tribun Bandar Lampung
3 Oknum Pegawai Bank Bobol 10 ATM Berisi Rp 5 Miliar, 1 Masih Buron
Satu pelaku lainnya, kata Ruli, berinisial G. Saat ini G masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Di tangannya, kami amankan dua handphone dan satu unit sepeda merek Polygon,” ungkapnya.
Kapibsyah dan Rio Gunawan akan diancam pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.
“Sedangkan Fredi kami kenakan pasal 480 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun. Karena Fredi ini yang menerima titipan hasil curian Rio,” tandasnya.
Aksi pembobolan 10 mesin ATM dan CRM di EBC (electronic banking center) sebuah bank swasta di Bandar Lampung terbongkar setelah terdeteksi adanya selisih antara fisik uang dengan data yang ada.
Kasubdit III Jantanras Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto menjelaskan, kecurigaan bank terjadi saat menemukan ketimpangan antara fisik uang dengan data laporan lock log history.
"Jadi setelah dihitung jumlah uang yang tidak ada sebesar Rp 5.125.950.000. Mereka menyadari pada tanggal 17 September 2018," jelas Ruli.
Dari ketimpangan tersebut, pihak bank langsung melapor ke Polda Lampung dengan nomor LP/B-1405/IX/2018/LPG/SPT tanggal 18 September 2018.
"Dan kami mendapat surat perintah tugas nomor SP.GAS/527/X/RES.1.11/ 2018 tanggal 1 Oktober 2018, langsung kami lakukan pengejaran," tandasnya.
Baca: Begini Modus 3 Teknisi Bobol 10 ATM Senilai Rp 5 Miliar
Direncanakan dengan Matang
Aksi pembobolan uang di dalam 10 mesin ATM oleh tiga oknum teknisi sebuah bank swasta di Bandar Lampung sudah direncanakan dengan matang.
"Ya jadi sehari sebelum beraksi, pada hari Kamis, 6 September 2018 sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka Rio dan G bertemu di depan EBC (Electronic Banking Center), Jalan Raden Intan," ungkap Ruli.
Keduanya pun merencanakan untuk mengambil uang yang ada di mesin CRM di lokasi EBC tersebut.
"Esoknya pada tanggal 7 September 2018, keduanya mulai beraksi. Kebetulan G bekerja antara pukul 08.59 WIB hingga 18.24 WIB," jelasnya.
Saat G masuk itulah, kata Ruli, Kapibsyah dihubungi oleh G untuk menginput nomor kombinasi password guna membuka 10 brankas mesin CRM di EBC Jalan Raden Intan.
"Kapibsyah pun menginput password dari kantor dan CCTV dimatikan," ungkap Ruli.