Tribun Bandar Lampung

Sulthon Hasanudin, Prajurit TNI-AU yang Jadi Bos PT KAI Tanjungkarang

Terakhir, jabatannya adalah direktur Logistik Pasukan Perdamaian Dunia Mabes TNI.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Eka Achmad Solihin
Sulthon Hasanudin 

"Kemudian pindah-pindah. Dari Banyuwangi sampai Aceh sudah mengalami," kata Sulthon.

"Dari Jember, sempat ke kantor pusat. Lalu pindah ke Surabaya (Daop VIII), 8), ke Yogyakarta (Daop VI), kepala Divre I Medan dan Aceh," sambungnya.

Sebelum ke Lampung, Sulthon sempat ke Divre II Sumatera Barat dan Daop VII Madiun.

"Dalam bekerja, saya memegang prinsip bahwa pada dasarnya jabatan adalah amanah dan tanggung jawab. Jika masih dipercaya, berarti saya masih punya kehormatan. Kalau dalam hidup ini sudah tidak dipercaya orang, selesai sudah. Kalau masih dipercaya orang, maka jangan mengkhianati kepercayaan yang sudah diberikan," jelas Sulthon.

Baca: Masyarakat Negeri Agung Antusias Ikuti Rail Clinic PT KAI

"Itu saja perinsip saya. Kalau saya diberi tugas sesuai dengan sekolah di Akabri, tugas harus dikerjakan sebaik-baiknya. Dan itu tetap akan saya terapkan di sini," katanya.

Tugas di PT KAI pada prinsipnya tinggal menjalankan saja.

Ibarat diberi kendaraan, ia tinggal mengemudikannya saja karena target sudah ditentukan perusahaan. 

"Itu saya yang diberi tugas untuk menjalankan. Karena kita BUMN, maka mencari uang lewat program, misal pendapatan penumpang, pendapatan angkutan barang batu bara, termasuk aset," paparnya.

Karena aset ini sudah menjadi amanat bahwa aset ini adalah milik negara yang dikuasakan kepada PT KAI.

"Jadi kalau tidak dikelola, berarti sama saja dengan mengkhianati perusahaan," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved