Catat! Mulai 2019 Beli Elpiji 3 Kg di Lampung Wajib Bawa Identitas KTP

Catat! Mulai 2019 Beli Elpiji 3 Kg di Lampung Wajib Bawa Identitas KTP.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Safruddin
Istimewa/Tribunlampung.co.id
Mulai 2019 beli elpiji 3 Kg di LampungwWajib bawa identitas KTP. 

Menurut AB, banyaknya kasus meledak tabung gas 3 kg, lebih kepada kelalaian penggunanya.

"Kadang ada yang memasangnya tidak pas jadi masih bunyi. Kalau pasangnya sudah pas benar, aman-aman saja," ucap AB.

Senada dengan AB, Rt (38), warga Tanjung Senang, Bandar Lampung, juga mengaku menggunakan tabung gas 3 kg untuk keperluan memasak sehari-hari.

Selisih harga yang cukup jauh dengan ukuran 12 kg, membuat Rt lebih memilik elpiji 3 kg.

"Kayaknya nggak ada rencana mau ganti ke yang lain. Selama masih ada yang jual (3 kg), saya pakai yang itu saja. Selain harganya lebih murah, juga lebih awet.

Satu tabung itu saya bisa pakai sampai tiga minggu. Jadi mending saya pakai yang 3 kg," terang ibu tiga anak tersebut.

Manajer operasional di sebuah perusahaan swasta di Bandar Lampung itu mengaku, ia tidak melulu menghabiskan satu tabung gas elpiji 3 kg.

Menurut Rt, jika ia dan keluarganya sedang tidak ingin makan di luar rumah, maka bisa menghabiskan sampai dua tabung gas 3 kg.

Ungkap Modus Baru Peredaran Barang Illegal di Lampung, BPOM Bakar Produk Senilai Rp 12,8 Miliar

"Ya kalau dipakai sering masak, pasti baru setengah bulan sudah isi lagi. Tapi jarang sih. Lebih sering satu sekali isi saja. Di rumah kebetulan ada dua tabung gas ukuran 3 kg," kata Rt.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung, Subadra Yani, mengatakan, tak sedikit pelaku usaha menggunakan gas 3 kg.
Kondisi itu turut memicu kelangkaan gas 3 kg di pasaran. Dampaknya pun merembet kepada masyarakat kurang mampu.

Subadra mengungkapkan, Pemprov Lampung akan membahas mengenai permasalahan gas 3 kg itu pada 27 November 2018 mendatang.

"Dari Pemprov memang ada undangan untuk membahas mengenai gas ini. Karena, kelangkaan bukan karena dikonsumsi kalangan atas. Kalau dikonsumsi menengah ke atas, tidak menyebabkan hilang di pasaran. Yang jadi masalah adalah dimanfaatkan dunia usaha," ujarnya.

Menurut dia, penggunaan gas 3 kg untuk rumah tangga kalangan menengah ke atas masih terbatas.
Di sisi lain, kelangkaan gas tabung melon terjadi di masyarakat.

"YLKI akan tanyakan mengenai jatah dan pendistribusiannya, serta pengawasannya. Harga eceran tertinggi ditetapkan Rp 16.500, tapi nyatanya masyarakat beli Rp 22 ribu," paparnya.
Imbauan Pertamina

PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk menggunakan elpiji sesuai dengan peruntukan, baik di sektor usaha maupun rumah tangga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved