Mahasiswa yang Dibegal hingga Tangannya Putus Dikira Warga Korban Mutilasi
Mahasiswa yang Dibegal hingga Tangan Kanannya Putus Dikira Warga Korban Mutilasi
Tante korban pembegalan Imran, Subaedah (42) berharap polisi segera mengungkap pelaku.
Hal itu diungkapkan Subaedah saat ditemui di depan ruang perawatan kamar lima, lantai lima RS Awal Bros, Makassar, tempat Imran dirawat, Senin (26/11/2018).
"Semoga itu pelakunya segera ditangkap kasihan. Karena ini (perawatan Imran) juga tidak ditanggung BPJS, semoga juga ada yang bantuki kasihan karena orang kurang mampuji ki juga ini kasihan," kata Subaedah dengan nada sedih.

Subaedah bahkan, berdoa agar dua orang pelaku yang belum diketahui identitasnya itu dapat menyerahkan diri.
"Semoga dapatki hidayah itu pelaku na mauja menyerahkan diri," harapnya.
Subaeda mengaku sangat menyesalkan aksi pelaku begal yang tega memarangi tangan ponakannya, Imran, hingga terputus.
"Seandainya ituji barangnya (handpone) na ambil tidak na kasih begitu ji (memarangi tangan Imran) orang, itukah na ambil tommi barangnya orang baru na kasih begitu kasihan," ujarnya.
Imran dibegal dua pengedara menggunakan senjata tajam diduga parang saat menunggu rekannya Hairul, membukakan pintu pagar.
Ia berkunjung ke rumah Hairul di Jl Datu Ribandang, dengan niatan menginap.
Selama ini, mahasiswa asal Kabupaten Enrekang itu kuliah di salah satu kampus di Makassar, dengan menempati rumah bibinya, Subaedah, di Jl Abubakar Lambogo, Makassar.