Tsunami Pesisir Lampung
Beredar Surat Peringatan Air Pasang Capai 1,7 Meter, BMKG Maritim: Tidak Berdampak Tsunami
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, Sugiono memastikan keaslian surat peringatan tersebut.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah

Sejumlah kesaksian warga yang selamat dari bencana tsunami Lampung, mengungkap perjuangan mereka untuk selamat dari bencana.
Seorang warga Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel), Sulis (32) mengaku tidak akan melupakan musibah tsunami yang ia alami tersebut.
Sulis yang sedang hamil enam bulan, hendak beranjak tidur bersama kedua anaknya, saat bencana tsunami Lampung menerjang.
Ia pun sempat terjatuh dan terendam air laut yang menerjang.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Video Detik-detik Tsunami 4 Meter Hantam Pesisir Lampung Selatan
Beruntung, ia diselamatkan oleh tetangganya.
Sulis bersama sang suami menyelamatkan diri ke kaki Gunung Rajabasa.
“Waktu hendak menyelamatkan diri, saya sempat jatuh. Suami saya menyelamatkan anak. Beruntung, ada tetangga yang menarik tangan saya. Saya sempat sudah terendam luapan air,” kata dia, Minggu (23/12/2018).
Saat air surut dan kondisi sudah aman, ia bersama suami kembali ke rumah.
Ia mendapati bagian depan rumahnya sudah roboh.
Begitu, warung soto miliknya sudah rata dengan tanah.
Sementara, beberapa rumah tetangganya juga rata dengan tanah.
“Sewaktu balik, bagian depan rumah saya sudah roboh. Juga, warung soto saya. Saya bersyukur anak-anak saya selamat,” kata dia.
Remaja Pegangan Batu Diterjang Tsunami Lampung
Kesaksian warga lainnya disampaikan seorang remaja bersana Teguh (18).
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - 2 Personel Band Seventeen Meninggal, Kronologi dan Fakta
Bahkan dalam peristiwa tersebut, Teguh kehilangan temannya, Sahroni, yang sedang bersamanya saat bencana tsunami Lampung terjadi.
Teguh merupakan warga Merambung Desa Pandan, Kalianda, Lampung Selatan.