Warga Blokade Jalan Jenderal Sudirman Palembang, Diduga Akibat Mobil Dilarang Parkir

Sejumlah warga blokade Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (9/1/2019).

SRIPOKU.COM/Instagram
Aksi warga yang melakukan blokade di Jalan Jenderal Sudirman Palembang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah warga blokade Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (9/1/2019).

Hal itu membuat terjadinya kemacetan di jalan tersebut.

Sejumlah warga blokade Jalan Jenderal Sudirman lantaran melakukan protes.

Pantauan reporter Sripoku.com, sejumlah petugas kepolisian telah dikerahkan untuk melakukan pengamanan di lokasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, blokade dilakukan sejumlah pemilik toko di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.

Mereka melakukan protes karena kendaraan dilarang parkir.

Hal itu membuat omzet mereka menurun.

Gadis Mahasiswi Dibawa Kabur Pacarnya, Warga Marah Blokade Jembatan

Dilansir TribunSumsel.com, aksi warga blokade Jalan Jenderal Sudirman terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Sejumlah orang berdiri di tengah jalan, dan mengadang kendaraan yang akan lewat.

Penyebab kericuhan diduga persoalan parkir.

 

Penuturan warga sekitar, kericuhan karena adanya mobil-mobil yang digembok oleh petugas Dishub Kota Palembang.

Blokade jalan oleh warga berlangsung sekitar beberapa menit.

Polisi juga terpantau berada di lokasi tersebut.

Reporter Tribunsumsel.com masih menelusuri penyebabnya.

Larangan Parkir Bikin Pemilik Toko Rugi

Sebelumnya, Tribunsumsel.com menerbitkan liputan eksklusif tentang dampak larangan parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.

Enam bulan terakhir, para pelaku usaha di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Palembang harus bergelut dengan penurunan omzet penjualan.

Blokade Jalan saat Unjuk Rasa Dianggap Kriminal

Warga Bukit Kemuning Memblokade Jalan karena Minta Perbaikan Jalan

Toko telah dibuka sejak pagi tetapi pembeli tak kunjung datang.

Langganan pun pergi.

"Sudah cukup lama saya tak datang ke sini, biasanya dua bulan atau tiga bulan sekali. Saya kaget awalnya mendapat laporan ruko kesulitaan bayar listrik saja, saya penasaran ada apa," ungkap Syahrial Aziz kepada Tribunsumsel.com.

Syahrial pun memutuskan mengunjungi ruko milik keluarga besarnya yang membuka usaha pangkas rambut.

Usaha pangkas rambut itu merupakan peninggalan orangtuanya sejak tahun 1986 lalu, atau telah berjalan selama 33 tahun.

Jauh sebelum membuka pangkas rambut, ia awalnya sempat membuka toko kelontongan dan tailor untuk menjadi sumber penghasilan.

Hasil dari usaha itu mampu membiayai pendidikan tujuh orang anggota keluarganya hingga bangku kuliah.

Kesal Jalan Diblokade, Warga Hajar Mahasiswa

"Saya tahu persis bagaimana orangtua dulu membangun usaha di ruko dua pintu berlantai dua ini. Kami delapan bersaudara semua dapat lulus bangku kuliah semuanya dari sini," tegasnya.

Syahrial menyampaikan, untuk memastikan penyebab persoalan itu, ia langsung memantau aktivitas sejak dibuka pada pagi hari.

Hingga siang, ternyata hanya satu orang konsumen yang datang.

Sementara, sepuluh orang karyawan duduk bersantai.

Lewat tengah hari, dua orang konsumen kembali datang.

Sehingga total, hanya ada tiga orang konsumen yang datang pada hari itu.

Karyawan mengatakan, langganan takut datang karena ada larangan parkir di jalan.

Sementara, harga pangkas rambut Rp 30 ribu.

Artinya, pemasukan usaha dalam sehari kala itu hanya Rp 90 ribu rupiah.

Untuk menyiasati itu, Syahrial lantas memangkas jumlah karyawannya, dari sepuluh orang menjadi tiga orang.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini Penyebab Kericuhan di Jalan Jenderal Sudirman Hingga Warga Blokade Jalan dan sripoku.com dengan judul BREAKING NEWS : Jalan Jenderal Sudirman Palembang Diblokade Warga, Kondisi Jalanan Macet

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved