Ahok Bebas 24 Januari 2019 - Prasetyo Edi Sebut Ahok Akan Menikah 15 Februari 2019
Secara resmi, Ahok bebas 24 Januari 2019. Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, Ahok akan menikah pada 15 Februari 2019.
Penulis: Ridwan Hardiansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Selepas keluar dari penjara, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan menikah pada 15 Februari 2019.
Ahok harus menjalani hukuman penjara karena terjerat kasus penistaan agama.
Secara resmi, Ahok bebas 24 Januari 2019.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, Ahok akan menikah pada 15 Februari 2019.
Edi mengaku mendengarkan curhat Ahok, saat mengunjungi mantan Bupati Belitung Timur itu di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa pekan lalu.
Hal itu termasuk rencana Ahok akan menikah pada 15 Februari 2019.
"Saya lihat kondisinya sehat. Dan dia juga banyak rencana-rencana untuk bagaimana nanti setelah dia ke luar," ujar Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (18/1/2019).
"Karena dia berpikiran tanggal 15 Februari dia akan melangsungkan pernikahan dengan calonnya," ujar Prasetyo menambahkan.
• Ahok Bebas 24 Januari 2019 - Tulis Surat buat Ahokers dan Pembencinya: Panggil Saya BTP Bukan Ahok

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ahok dikabarkan tengah dekat dengan seorang polisi wanita (polwan) berusia 21 tahun yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.
Bahkan, Ahok telah melamar Polwan berinisial 'P' itu untuk menjadi istrinya saat berbincang di Mako Brimob.
Dijadwalkan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas dari penjara pada Kamis, 24 Januari 2019, atau lebih cepat dari masa tahanan sesuai vonis hakim.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama dinyatakan bersalah oleh majelis hakim.
Seusai pembacaan vonis pada 9 Mei 2017, Ahok langsung ditahan.
Ia dipidana penjara selama dua tahun karena dinyatakan bersalah dalam kasus penistaan agama.
Menurut Majelis hakim, Ahok terbukti melakukan penistaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada 2016.
Ahok dapat bebas lebih cepat dari masa tahanannya karena ia telah menerima tiga remisi.
Pertama, remisi Hari Raya Natal 2017 sebanyak 15 hari.
Remisi kedua ia dapatkan saat Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia sebanyak dua bulan.
• Ahok Bebas Tanggal 24 Januari 2019, Daftar Negara yang Akan Langsung Dikunjungi Setelah Keluar Bui

Terakhir, remisi Hari Raya Natal 2018 sebanyak 1 bulan.
Jadi, Ahok mendapat total remisi selama 3 bulan 15 hari.
Maka jika tak ada halangan, Ahok bebas 24 Januari 2019.
Ke Luar Negeri
Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan, setelah Ahok bebas dari penjara, ia telah memiliki rencana untuk pergi ke luar negeri.
Informasi tersebut didapat Prasetyo ketika mengunjungi Ahok di di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu.
Menurut Prasetyo, Ahok dalam kondisi sehat.
"Ya kemarin saya coba besuk Pak Ahok di Mako Brimob. Pertama, saya lihat kondisinya sehat," ujar Prasetyo Edi Marsudi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).
Menurut Prasetyo, Ahok diundang beberapa negara untuk menjadi narasumber.
Negara-negara yang akan disambangi Ahok, antara lain Selandia Baru, Jepang, dan negara-negara di Eropa
"Setelah itu, dia diundang beberapa negara untuk sebagai narasumber. Selandia Baru, Jepang. Pokoknya dia juga keliling Eropa," jelas Prasetyo Edi Marsudi.
Terima Masa Tahanan
Saat ini, kata Prasetyo, Ahok telah menerima dengan lapang dada menjalani masa tahanan.
Ahok merasa sudah taat dengan konstitusi.
"Yang penting 'saya melaksanakan tugas sesuai konstitusi, apa yang disangkakan ke saya, saya sudah laksanakan, saya akan membuat yang terbaik untuk bangsa'," tutur Prasetyo, mengutip ulang pembicaraan dengan Ahok.
"Dia saat ini sedang berusaha menurunkan berat badan dia. Besar dia. Angkat beban, lari, badannya gede, megar, kekar. Dia bilang 'ini yang terbaik buat saya, saya di rutan dua tahun ini'," imbuh Prasetio.
Tulis Surat buat Ahokers
Ahok menulis surat untuk para pendukungnya yang sering disebut Ahokers.
Surat tersebut ditulis Ahok dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Surat yang ditulis Ahok tak lain menanggapi kabar adanya penyambutan terhadap dirinya saat bebas nanti.
Pada hari bebasnya Ahok, para Ahokers dikabarkan akan lakukan penyambutan.
Mereka pun berencana menginap di Mako Brimob.
Ahok menulis surat yang berisi sejumlah permintaan kepada pendukungnya dan masyarakat umum.

Isi surat tersebut tak hanya membahas masalah penyambutan, melainkan juga sebuah nama panggilan baru.
Surat Ahok tersebut diunggah di akun Instagram @timbtp, Kamis (17/1/2019).
"Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya," tulis akun Instagram @timbtp.
Berikut, isi surat Ahok jelang kebebasannya:
"Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya,
Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar.
Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di mako brimob.
Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis.
Hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan depan Lapas cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob.
Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih Pilkada DKI 2017,
Jika saya terpilih lagi di Pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja.
Tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya.
Kuasai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana?
Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (liburan emisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.
Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.
Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.
Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP, bukan Ahok.
Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019.
Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang Golput.
Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita.
Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI dan cara mewakili partai politik yang mau menegakkan 4 pilar diatas di seluruh Indonesia.
Kita harus mendukung agar DPR RI, DPRD maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.
Saya ingin mengutip Pidato Presiden Soekarno yang saya kutip dari buku Revolusi Belum selesai. kumpulan pidato Presiden Soekarno 30 September 1965, Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967), Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyanam terbitan Seramgi.
• Mengapa Ahok Bebas dari Penjara Lebih Cepat pada 24 Januari 2019? Fakta yang Terungkap
Menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirikan pada tanggal 17 Agustus 1945, engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setelah kepada pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila. Bela Pancasila.
Itu sebagaimana aku pun berpegang kepada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi, Saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini.
Majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan.
Ingatlah sejarah dan tujuan Proklamator dirikan negeri ini.
MERDEKA !
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prasetio Edi Sebut Ahok akan Menikah 15 Februari 2019