Tribun Lampung Selatan
Dagingnya Tebal dan Pulen, Durian Tapak Indun Ratunya Durian Gunung Rajabasa
Durian Tapak Indun memiliki ukuran yang cukup besar. Lalu memiliki daging yang tebal, tekstur yang bagus dan lembut serta rasa tepat di lidah.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL - Bagi para penggemar buah durian (durio zibethinus), daerah kaki gunung Rajabasa di Lampung Selatan menjadi surganya buah beraroma tajam ini.
Pasalnya daerah sudah lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian.
Saat musim durian berbuah (Januari – Februari), maka para penggemar buah berduri ini dapat dengan mudah mencari penjualnya di Kalianda dan di sepanjang Jalinsum di daerah kaki gunung Rajabasa.
Karena durian menjadi salah satu spesies tanaman pohon yang banyak tumbuh di gunung Rajabasa.
Karena itu kawasan kaki gunung ini memiliki beberapa durian unggulan.
Pada musim panen durian di bulan Januari 2019 ini, UPTD Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) XIII yang meliputi kawasan hutan register Way Pisang, Gunung Rajabasa dan Batu Serampok menggelar lomba durian unggulan khas gunung Rajabasa.
• KPH XIII Gelar Lomba Durian Lokal Gunung Rajabasa, Pemenang Akan Jadikan Varietas Unggul
Lomba ini diikuti oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di kaki Gunung Rajabasa yang ada di kecamatan Kalianda, Rajabasa, Penengahan dan Juga Bakauheni. Lomba diikuti oleh 35 peserta.
Ada 6 krateria penilaian. Meliputi berat buah, aroma, bentuk daging buah, ketebalan daging buah, citarasa daging buah dan tektur daging buah.
Kegiatan lomba digelar di kantor UPTD KPH XIII di Kalianda pada Rabu (23/1).
Durian yang keluar sebagai juara dalam lomba ini yakni durian Tapak Indun dari LPHD Jondong, Kalianda.
Sedangkan untuk peringkat kedua durian Temiyang dari LPHD Tanjung Gading dan peringkat III durian Silodong dari LPHD Way Kalam.
• Minum Miras Dicampur Durian, Seorang Pria Lalu Merampas Mobil Honda Brio di Lampung
Menurut Iqbal, salah satu anggota tim juri dari lomba durian lokal gunung Rajabasa yang digelar oleh KPH XIII.
Durian Tapak Indun memiliki ukuran yang cukup besar.
Lalu memiliki daging yang tebal, tekstur yang bagus dan lembut serta rasa tepat di lidah.
“Secara ukuran durian Tapak Indun ini cukup besar. Dagingnya tebal dan berwarna kuning. Tektur dagingnya lembut dan rasanya manisnya angat pas dilidah,” kata dia.
Menurut Basri dari LPHD Jondong, durian Tapak Indun merupakan durian unggulan dari daerah Jondong Kalianda.
Sebenarnya, kata dia, ada beberapa varitas durian lainnya di wilayah LPHD Jondong. Seperti durian dukat, durian cabang tiga dan tembaga.
“Tetapi untuk durian Tapak Indun ini memang sudah lama terkenal. Tetapi memang belum pernah diikutkan dalam lomba,” ujar dirinya.

• Sopir Angkot Meninggal Seusai Banyak Makan Durian
Durian Tapak Indun ini merupakan salah satu jenis durian yang sudah lama ada di wilayah Jondong, Kalianda.
Bahkan menurut Basri, usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Keunggulan dari durian Tapak Indun ini, walau pun sudah 3 hari jatuh dari pohon.
Tidak berubah tetap manggal dan rasanya tidak berubah tetap pulen dan dagingnya tidak lembek.
“Durian Tapak Indun ini memang asli Jondong. Daging durian ini dikenal memiliki tektur yang pulen dan tidak lembek, seperti kebanyakan durian lainnya,” ujar Basri.
Dirinya berharap sebagai salah satu durian unggulan dari kaki gunung Rajabasa. Ia berharap durian Tapak Indun kedepan bisa dikembangkan hingga menjadi icon durian dari kabupaten Lampung Selatan.
Sehingga durian Tapak Indun ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Kalianda dan sekitarnya. Tetapi juga bisa dikenal oleh masyarakat luar Lampung. Seperti halnya durian Bankok.
“Dengan dikenal luasnya durian Tapak Indun ini juga bisa mengangkat pamor dari durian lokal. Bisa dikenal lebih luas hingga ke luar daerah,” kata Basri.(dedi/tribunlampung)