Tribun Lampung Selatan
Pengungsi Korban Tsunami Selat Sunda di Pesisir Lamsel Berharap Pemerintah Segera Bangun Huntara
Lebih dari 1 bulan sudah warga yang terkena dampak gelombang tsunami Selat Sunda di Desa Kunjir dan Way Muli Timur berada di tenda-tenda pengungsian.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Teguh Prasetyo
“Kalau sudah dihuntara, kita mau meninggalkan istri dan anak-anak juga lebih tenang, kalau ingin bekerja ditempat lain sambil menunggu adanya bantuan perahu dan alat tangkap,” terang Kosim, warga di Desa Way Muli Timur yang tinggal di tenda pengungsian.
• Masa Tanggap Darurat Tsunami Berakhir Sabtu, Pengungsi Belum Tempati Huntara
Zulfahmi Sengaji dari SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) yang bersama beberapa organisasi lainnya membentuk posko terpadu di Desa Kunjir juga mendorong pemerintah untuk segera membangun huntara bagi warga yang rumahnya hilang terkena tsunami.
“Untuk huntara ini harus segera di bangun. Karena untuk pembangunan huntap (hunian tetap) membutuhkan waktu. Biasanya baru akan terealisasikan 1 tahun kedepan. Kan tidak mungkin selama 1 tahun warga terus tinggal di tenda darurat,” kata dia.
Menurut dirinya, jika memang ketersediaan tanah menjadi kendala.
Pemerintah bisa mensewa tanah warga untuk dijadikan huntara selama 1 tahun, sampai dengan huntara bisa dibuat.
“Kalau memang lahan yang bisa dipinjam tidak ada. Pemerintah kan bisa sewa. Lalu bangun huntara. Dan untuk membangun huntara ini pemerintah juga bisa meminta bantuan kepada pihak swasta asalkan lahannya tersedia. Bahkan saat ini pun huntara di desa Banding, Rajabasa, Sukaraja dan Way Muli Induk juga dibangun pihak lain,” ujar Zulfahmi.
(*)