Berita Lampung

Produksi Kakao di Pringsewu Rendah, Peremajaan Tanaman Jadi Langkah Mendesak

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Pringsewu Elis Martatiasih menyebut rata-rata produksi hanya sekitar 80 kilogram biji kering per hektare.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
PRODUKSI KAKAO - Buah kakao. Produksi kakao di Kabupaten Pringsewu hingga kini masih tergolong rendah. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu Produksi kakao di Kabupaten Pringsewu hingga kini masih tergolong rendah.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Pringsewu Elis Martatiasih menyebut rata-rata produksi hanya sekitar 80 kilogram biji kering per hektare.

Dari total lahan sekitar 4.500 hektare, hanya 3.000 hektare yang benar-benar menghasilkan.

Hal itu disebabkan banyak tanaman kakao di Pringsewu sudah berusia tua.

“Kalau masih tanaman tua, produktivitasnya sulit naik meskipun pupuknya bagus,” ujar Elis kepada Tribun Lampung, Kamis (11/9/2025).

Menurutnya, peremajaan tanaman kakao menjadi langkah mendesak untuk meningkatkan hasil panen.

Petani yang sudah menanam bibit unggul terbukti lebih baik produktivitasnya.

Namun mayoritas petani di Pringsewu masih bergantung pada tanaman lama yang menurun kualitasnya.

Elis menekankan pentingnya penggantian tanaman dengan bibit unggul secara bertahap.

“Kalau diganti dengan bibit yang bagus, insya Allah hasilnya meningkat,” kata Elis.

Ia juga mengingatkan bahwa perawatan yang tepat mutlak diperlukan dalam budidaya kakao.

“Jangan cuma ditanam lalu ditinggalkan, itu tidak akan menghasilkan,” tambahnya.

Pemerintah berharap petani lebih serius merawat kakao agar produktivitas bisa bersaing.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved