Tribun Bandar Lampung
38 Kasus DBD di Bandar Lampung, 30 Puskesmas "Fogging" Massal
Angka demam berdarah dengue (DBD) positif di Bandar Lampung mencapai 38 kasus pada Januari 2019.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
Meilia menegaskan, pembagian bubuk abate di puskesmas-puskesmas tersebut gratis tanpa pungutan biaya.
"Gratis buat warga. Tapi, pembagiannya lewat puskesmas masing-masing. Warga tinggal datang ke puskesmas," ujarnya.
Kepala Diskes Bandar Lampung Edwin Rusli menjelaskan, upaya jangka panjang untuk mencegah DBD sesungguhnya adalah menebar bubuk abate di tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Serta, menjaga kebersihan lingkungan.
"Maka, kami mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, di mana banyak genangan air di dalam maupun di luar rumah," kata Edwin.
"Untuk mengetahui tanda awal DBD, penderita akan mengalami panas biasa, tapi tidak turun-turun dalam tiga hari. Jika panas sudah lebih dari tiga hari, segera bawa ke puskesmas untuk pemeriksaan trombosit," imbuhnya terkait gejala DBD.
Jaga Daya Tahan Tubuh
Untuk mencegah DBD, masyarakat bisa mengambil langkah seperti melakukan 3M Plus di lingkungan tempat tinggal. Demikian menurut Riyan Wahyudo, dokter di Rumah Sakit DKT Bandar Lampung.
"Kondisi daya tahan tubuh juga memengaruhi. Jika daya tahan tubuh bagus, maka tidak akan mudah terserang DBD. Karena itu, masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh secara baik," kata Riyan.
Selain itu, jelas Riyan, masyarakat harus tahu jika di lingkungan tempat tinggalnya sudah pernah memiliki riwayat terserang DBD. Sebab, papar dia, jika sudah pernah, maka daerah itu lebih berisiko terserang DBD.
"Karena kemungkinan ada nyamuk yang membawa virus tersebut, maka harus lebih hati-hati. Misalkan, memakai kelambu," ujarnya.
Adapun penanganan dengan fogging, ungkap Riyan, hanya membunuh nyamuk-nyamuk yang besar. Sementara nyamuk-nyamuk yang kecil, sulit terjangkau.
"Fogging biasanya di got-got. Sementara, tempat-tempat seperti tempat minuman yang ada genangan airnya, sulit terjangkau," kata Riyan.
"Fogging memang bisa mencegah. Tapi, penanggulangan sebenarnya lebih ke keluarga masing-masing," tandasnya.