Puting Beliung di Pringsewu

13 Fakta Bencana Puting Beliung di Pringsewu, Satu Keluarga Sempat Terkurung Rumah Roboh

Sejumlah rumah dilaporkan roboh akibat bencana puting beliung di Pringsewu. Berikut, fakta bencana puting beliung di Pringsewu, Lampung.

Tribunlampung.co.id/robertus didik
Rumah roboh akibat puting beliung di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu, 16 Februari 2019. 13 Fakta Bencana Puting Beliung di Pringsewu, Satu Keluarga Sempat Terkurung Rumah Roboh. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Bencana puting beliung melanda Pringsewu, Lampung pada Sabtu (16/2/2019).

Bencana tersebut menimpa Pekon Tambahrejo dan Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.

Sejumlah rumah dilaporkan roboh akibat bencana puting beliung di Pringsewu.

Berikut, fakta bencana puting beliung di Pringsewu, Lampung.

1. Nenek 98 Tahun Tertimpa Reruntuhan

Seorang nenek tertimpa reruntuhan rumah roboh akibat angin puting beliung.

Balita 1,5 Tahun Selamat Dari Sapuan Puting Beliung di Pringsewu

Upinah (98) tertinggal di reruntuhan rumah, ketika anak dan cucunya berusaha menyelamatkan diri dari puting beliung di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Ketika itu, puting beliung menyapu rumah Agus, Sabtu (16/2/2019) di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Beruntung, Upinah tidak mengalami luka.

Cucunya, Agus kembali ke rumah yang sudah ambruk, dan berusaha mengevakuasinya.

"Saking paniknya menyelamatkan diri, ibu saya tertinggal," kata Ayumi (78), warga Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Minggu (17/2/2019).

Ayumi mengaku langsung bergegas menyelamatkan Upinah, dan Agus membopongnya untuk dibawa ke tempat aman.

Ayumi mengatakan, Upinah sudah tidak bisa jalan karena faktor usianya.

Sehingga kesehariannya, ia hanya tidur dan duduk di tempat tidur.

Kini, Upinah dibawa mengungsi di rumah tetangganya, Gumilang (Sarno Batu Tambah Sari).

Setidaknya, ada tiga rumah tangga yang mengungsi di kediaman Gumilang.

Wakil Bupati Pringsewu Fauzi Tinjau Korban Puting Beliung, Janjikan Bantuan ke Pengungsi

Gumilang mengatakan, dirinya membukakan pintu rumah untuk keluarga yang tidak ada lagi tempat tinggal.

Ia pun terbuka hingga rumah para korban terbangun lagi.

"Sampai rumah korban beres, kami nggak apa-apa (tinggal di rumah), tidak keberatan," ujar Gumilang.

2. Balita 1,5 Tahun Selamat

Seorang balita berusia 1,5 tahun sempat terkurung ketika rumah yang ditinggalinya roboh saat terjadi puting beliung di Pringsewu.

Saat itu, ia bersama orangtuanya, Atika Okta Krisdiansari (20) dan bapaknya, Dede Nur Alpian (24).

Balita berusia 1,5 tahun bernama Kesya Deka Ayunda itu didekap ibunya, Atika.

Mereka sekeluarga sempat terkurung dalam rumah roboh saat bencana puting beliung menerpa pada Sabtu (16/2/2019) sekira pukul 18.00 WIB.

Ketika itu, rumah nonpermanen yang ditempati keluarga Dede tiba-tiba roboh.

Beruntung, keluarga kecil tersebut berhasil selamat.

Gelombang Pasang di Bima, 15 Rumah Ambruk Diterjang Gelombang 3 Meter dan Puting Beliung

3. Pintu Sulit Dibuka

Saat rumahnya roboh, Dede mengaku sudah berusaha keluar dari rumah tersebut.

Namun ketika membuka pintu depan, pintu tersebut sulit terbuka karena terdorong angin.

Sedangkan, sebagian genting rumahnya sudah mulai berterbangan.

Air hujan pun sudah masuk ke dalam rumah.

Mereka sekeluarga sempat terkurung hingga akhirnya hanya berteriak meminta bantuan.

Ketiganya tidak berdaya ketika rumah roboh.

4. Terimpit Kayu

Dede mengalami luka pada siku kanan dan memar di bahu kiri, lantaran berupaya menahan kayu bangunan rumah.

Sementara istrinya, Atika mengalami memar di paha sebelah kiri.

Sementara, Kesya Deka Ayunda selamat dari tertimpa bangunan.

Ketiganya baru bisa keluar dari reruntuhan setelah orangtua Dede, yang tinggal di sebelah rumahnya, datang.

Mereka dapat keluar setelah sebagian kayu yang mengimpit ketiganya terangkat.

5. Rumah Rata dengan Tanah

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Sarwani mengungkapkan, rumah milik Dede Nur Alpian merupakan satu dari empat rumah yang rata dengan tanah setelah bencana puting beliung.

Ketiga rumah lain milik Muhlisin, Sidik, dan Rohmadi.

Keempat rumah itu merupakan bangunan nonpermanen.

Sementara, rumah yang gentingnya habis milik Komarudin, Tasikin, dan Agus.

Sedangkan di Pekon Tambahrejo, satu rumah rata milik Ponimin.

Sehingga dengan Pekon Tambahrejo Barat, ada lima unit rumah yang rata dengan tanah.

Selain itu, di Pekon Tambahrejo, ada tujuh rumah mengalami rusak pada bagian atapnya.

"Mayoritas kerusakannya parah," ungkap Sarwani, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Sabtu malam.

6. Tak Ada Korban Jiwa

Sarwani memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa puting beliung di Pringsewu tersebut.

Namun, bencana itu mengakibatkan kerugian materiil.

Jumlah kerugian masih dalam pendataan.

7. Wakil Bupati Tinjau Lokasi Bencana

Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi meninjau warga yang terdampak angin puting beliung di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Minggu (17/2/2019) sekira pukul 09.30 WIB.

Didampingi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Fauzi meninjau kondisi rumah roboh dan korban di pengungsian.

Fauzi mengatakan, pihaknya sedang mendata jumlah warga yang terdampak puting beliung dan banjir di wilayah Bumi Jejama Secancanan.

8. Pagar Sekolah Dasar Ambruk

Sampai saat ini, kata Fauzi, di Tambahrejo dan Tambahrejo Barat, sebanyak enam rumah roboh.

Sementara di Kecamatan Ambarawa, ada satu rumah roboh.

Ada juga, tambah dia, sekolah dasar yang pagarnya ambruk.

"Ini dampak dari cuaca ektstrem, banjir dan puting beliung. Jadi, itu penyebabnya," ujar Fauzi.

9. Telusuri Penyebab Banjir

Fauzi menuturkan, Pemkab Pringsewu sedang menulusuri penyebab utama banjir, dengan cara menelusuri saluran air, untuk menemukan penyempitan saluran air.

Dia juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Pesawaran sebagai daerah hulu, dan bahkan Pemerintah Provinsi Lampung mengenai solusi banjir.

10. Banjir Genangi Sawah

Tidak hanya pada rumah penduduk, banjir juga berdampak pada hamparan sawah di sejumlah wilayah di Pringsewu.

Antara lain, Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Gadingrejo, dan Kecamatan Ambarawa.

Fauzi mengungkapkan, pemkab menyiapkan bibit bantuan sebanyak 9 ton bagi sawah yang terendam banjir.

Estimasinya, satu hektare sawah bantuannya sebanyak 20 kilogram (kg) benih.

11. Siapkan 38 Ton Beras

Pemkab Pringsewu, juga akan membagikan beras, bagi daerah yang rawan pangan akibat bencana.

"Diberikan satu KK 10 kg, gratis beras rawan pangan. Ada sekitar 38 ton kita siapkan," katanya.

12. Sebar Mobil Diskes

Untuk menanggulangi kesehatan masyarakat pascabanjir, Fauzi membeberkan, personel dinas kesehatan sudah menyebar ke titik-titik wilayah banjir.

Tiap titik, lanjut dia, satu tim mobil dinas kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat.

Fauzi memastikan, ada anggaran dari BPBD, berupa beberapa penggantian, dan Dinas Sosial Pringsewu untuk rumah rusak parah.

Kumpulan Video Rancaekek Bandung Dilanda Puting Beliung Hebat

13. Lakukan Pembersihan Pohon

Atas peristiwa tersebut, Fauzi meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana puting beliung.

"Agar masyarakat yang ada pohon di sekitarnya supaya mengawasi. Kalau misalnya, roboh kemungkinan jauh dari rumah," katanya.

Pemkab Pringsewu, tambah Fauzi, melalui dinas lingkungan hidup juga akan melakukan pembersihan pohon-pohon di tepi jalan yang sudah tumbang, dan akan melakukan peremajaan. (robertus didik)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved