Ini RT-nya Siapa? Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Geram Langsung Ambil Cangkul
Ini RT-nya Siapa? Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Geram Langsung Ambil Cangkul
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Heribertus Sulis
Bahkan, Pemkot Bandar Lampung memiliki 90 unit armada kebersihan sejak tahun 2011.
Kemudian pada 2018 lalu ditambah lagi 12 unit.
"Saya ingin berupaya bagaimana rakyat harus sehat semua dan tidak banyak sampah di sana-sini. Namun apa daya, pemerintah pusat berkuasa dan menilai sembarangan," kata Herman.
"Masyarakat diharapkan bersabar dengan hal ini, dan kita doakan yang menilai ini mendapatkan berkah dari Allah SWT menjadi orang waras dan sehat," tandasnya.
Bandar Lampung Terkotor Ketiga
Selain penghargaan kota paling bersih pada anugerah Adipura periode 2017-2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mengumumkan kota dengan peringkat paling rendah.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Setjen LHK Djati Wtjaksono Hadi mengatakan, dalam daftar ini, Medan meraih predikat kota dengan penilaian paling rendah dalam Adipura dalam kategori Kota Metropolitan.
Selain Medan, Kota Bandar Lampung dan Manado juga turut mendapat penilaian paling rendah dalam kategori Kota Besar.
Sementara untuk kategori Kota Sedang, Kementerian LHK menempatkan Kota Sorong, Kupang, dan Kota Palu dalam daftarnya.
Adapun Kota Waikabubak, Kota Waysai, Kota Bajawa, Kota Buol, dan Kota Ruteng dalam posisi paling rendah dalam kategori Kota Kecil.
"Bukan terkotor ya, karena ada beberapa parameter: antara lain, fisik, TPA, dan jakstrada pengelolaan sampahnya," ujar Djati menjawab Kompas.com, Senin (14/1/2019).
Senada dengan Djati, Direktur Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3 Kementerian LHK Novrizal Tahar mengatakan, dalam penilaian Adipura ada penilaian terhadap nilai fisik kota serta penilaian terhadap TPA.
Novrizal menyebutkan, dari kedua kriteria ini, Kota Medan mendapatkan nilai rendah dibandingkan dengan kota-kota metropolitan lainnya.
"Tahun ini Bapak Wakil Presiden minta diumumkan, tahun lalu juga kondisi Kota Medan tidak jauh lebih baik," ungkap Novrizal.
Menurut Novrizal, nilai TPA dari Kota Medan sangat rendah.
Hal ini menunjukkan kondisi tempat pembuangan tersebut beroperasi secara open dumping.
"Kemudian kondisi fisik kotanya juga begitu. Artinya, pelayanan persampahannya rendah, sehingga banyak sampah yang tidak terkelola," pungkas dia. (*)