Banggakan Indonesia, Riyan Adi Saputra Siswa SMA 1 Bandar Lampung Raih Perak di Filipina

Banggakan Indonesia, Riyan Adi Saputra Siswa SMA 1 Bandar Lampung Raih Perak di Filipina

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Safruddin
Tribunlampung.co.id/IST
Riyan Adi Saputra (paling kanan) Siswa SMA 1 Bandar Lampung Raih Perak di Filipina, Ini Sederet Prestasi yang Diraih 

Dikasih semangat pas merasa lemah," tuturnya pelan menahan kerinduannya yang teramat dalam.

Andre Hari Wibowo, pelatih lari Riyan di Lampung mengaku bangga dengan prestasi demi prestasi yang diraih anak didiknya ini.

Selain dirinya, juga ada pelatih pelatnas Danar Widhi Permana turut andil dalam penyusunan program latihan Riyan hingga menjadi atlet berbakat seperti saat ini.

Kepala BNNP Brigjen Tagam Sinaga: Lampung Tak Lagi Tempat Transit, Tapi Tempat bagi Pengguna

Akhirnya Ibunda Denny Sumargo Ungkap Hasil Tes DNA, Anak DJ Verny Hasan Bukan Anak Biologis Densu

"Kami tentu dan senang atas pencapaiannya Riyan. Mudah-mudahan dilirik untuk masuk menjadi atlet pelatnas. Pasti Riyan bisa lebih optimal lagi," ujar Andre Selasa siang.

Dia berharap mimpi dan keinginan Riyan untuk bertemu orangtuanya juga bisa segera tercapai. Karena itulah yang mendasari Riyan untuk menjadi atlet berprestasi, agar bisa dilihat kedua orangtuanya.

Bibi Riyan, Ngatini tak mampu menyembunyikan rasa bangga sekaligus haru begitu mendapat kabar kemenangan dari Riyan Minggu malam melalui pesan whatsaap yang dikirim Riyan ke Mukhlis Saputra, adik Ngatini.

"Seneng karena menang, campur sedih gitu kalau inget anak ini belum pernah ditengok orangtuanya dari bayi. Mbah perempuannya bahkan sampai menangis," cerita wanita 32 tahun ini sembari menangis.

Di rumah bata merah beratap asbes sangat sederhana, Riyan tumbuh besar bersama dia, adiknya, dan kedua orangtuanya yang dipanggil Riyan Mbah.

"Jadi dari bayi tinggal sama kami. Sementara Ibu Bapaknya nggak tau kemana. Yang kandung saya ya Ibunya Riyan," beber Ngatini.

Kondisi kakek Riyan sendiri sudah tidak bisa bekerja lagi sejak lama karena musibah kecelakaan yang menimpanya saat memulung.

"Ya tinggal Mbah perempuan yang masih memulung. Tapi alhamdulillah sejak Riyan prestasinya semakin baik, bisa beli motor sama hape, jadi ke sekolah nggak sepedahan atau ngangkot lagi sejak juara di porprov.

Sebelum ada motor, Riyan abis solat subuh udah sekolah naik sepeda," kata Ngatini.

Dia berharap Riyan terus bisa berprestasi dan tetap semangat walaupun merasa hampa karena tidak mendapatkan kasih sayang orangtua kandung.

"Berharap pemerintah juga bisa membantu menemukan orangtua Riyan. Memberikan perhatian sama Riyan. Dia ini anaknya penurut, rajin solat, rajin bantu Mbahnya," imbuh Ngatini.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

JANGAN LUPA SUBSCRIBE CHANNEL VIDEO TRIBUNLAMPUNG DI BAWAH INI

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved