Kepala BNNP Brigjen Tagam Sinaga: Lampung Tak Lagi Tempat Transit, Tapi Tempat bagi Pengguna
Kepala BNNP Brigjen Polisi Tagam Sinaga: Lampung Tak Lagi Tempat Transit, Tapi juga Tempat bagi Pengguna
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: taryono
Tribun: Menurut data BNN, saat ini mayoritas pemakai narkoba tersebut berusia berapa?
Tagam: Usia produktif, yakni 18 sampai 25 tahun. Intinya mereka sudah produktif dan bisa mencari penghasilan sendiri.
Tribun: Umumnya ke mana saja barang haram tersebut diedarkan?
Tagam: Kami sudah memiliki peta peredaran narkoba di Lampung. Saya tidak bisa sampaikan ke publik, karena menyangkut target-target kami.
Termasuk titik pengecer itu di mana saja, kami punya dan kami sudah sampaikan ke Polda Lampung.
Tribun: Narkoba jenis apa yang paling banyak beredar di Lampung?
Tagam: Sabu dan ekstasi. Dua itu paling dominan. Jadi kami menghitung berdasarkan angka bukan persepsi. Jadi, berdasarkan data penelitian, prevaliensi jumlah pengguna di Lampung itu sekitar 127 ribu.
Kalau satu orang menggunakan satu gram dalam seminggu dikalikan empat. Artinya, bisa sampai 7 kilogram sabu yang digunakan dalam satu minggu.
Tribun: Kenapa narkoba jenis itu yang paling banyak beredar?
Tagam: Pertama, karena paling mudah didapat. Kemudian, harganya juga bagus. Kalau ganja itu harganya murah, tetapi resikonya sama.
Hukumannya sama saja semuanya. Jadi lebih baik memang para pengedar itu mengedarkan barang-barang yang harganya bagus.
Tribun: Menurut Anda, apa langkah yang efektif untuk menekan peredaran narkoba ini?
Tagam: Jangan sepenuhnya diserahkan ke BNN ataupun kepolisian. Karena, kami tidak akan mampu memberantas peredaran narkoba ini kalau hanya bergerak sendiri.
Termasuk juga kepolisian, akan sulit. Saya sudah sampaikan ke gubernur, bupati, wali kota.
Tanpa peran dan dukungan pemerintah daerah serta aparat pemerintah di bawah, seperti lurah, RT, camat, tidak akan mungkin kami bisa memberantas peredaran narkoba ini.