Tribun Bandar Lampung
Dinas Pekerjaan Umum Sebut Ada Sedikitnya 18 Titik Drainase yang Perlu Perbaikan di Bandar Lampung
Akibat sering terkena banjir, petugas Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung mengambil gambar drainase tersumbat di Jalan Basuki Rahmat, Gedung Pakuon.
Lurah Kawal
Lurah Gedong Pakuon, Musa Shaleh, telah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung terkait buruknya kondisi drainase itu.
BPBD, menurut dia, sudah meneruskan laporan ke Dinas PU setempat.
Pihaknya berharap adanya solusi agar tidak terjadi banjir lagi gara-gara drainase yang tak berfungsi optimal.
"Mungkin perlu perbaikan oleh instansi terkait karena cuaca saat ini cukup ekstrem," ujarnya.
Musa pun merespons positif langkah Dinas PU yang telah menurunkan petugas untuk mengecek kondisi drainase.
"Hari ini (Jumat) sudah ada petugas Dinas PU yang datang melakukan survei. Saya sempat bertemu dengan petugas yang ke lokasi," katanya.
Musa mengungkapkan, petugas Dinas PU memotret titik drainase yang mampet, dari bagian bawah hingga bagian atas.
"Petugasnya memfoto. Saya bilang, tolong ya, (perbaikan) segera. Soalnya sekarang masih musim hujan. Kata petugasnya, secepatnya akan ada perbaikan," ujarnya.
Pihaknya pun siap mengawal proses normalisasi drainase. Termasuk, mengajak masyarakat untuk turun membantu.
"Nanti bantuannya bisa berupa tenaga swadaya masyarakat. Artinya, air minum dan makan seadanya, kami siap," kata Musa.
• Warga Kerawang Minta Perhatian, Dinas PU Minta Lurah Segera Kirim Surat Soal Kondisi Drainase
Perlu Lubang Kontrol
Pihak Kelurahan Gedong Pakuon menyatakan tidak sanggup mengeruk sampah- sampah yang menyumbat drainase tersebut. Apalagi, alat dan armada di kelurahan masih terbatas.
"Nggak mungkin dengan alat dan kendaraan yang kami punya. Terbatas. Kalau kami keruk sumbatan sampah-sampah itu, nggak kurang dari 10 truk untuk mengangkut sampah-sampahnya. Volumenya (sampah) terlalu banyak," kata Lurah Gedong Pakuon, Musa Shaleh.
Jika normalisasi drainase nanti terlaksana, pihaknya mengusulkan pembuatan lubang kontrol pada drainase tersebut.
Tujuannya untuk mengantisipasi agar drainase tidak kembali tersumbat.
"Minimal (setiap) empat meter, ada satu (lubang kontrol). Empat meter, ada satu. Itu untuk penanggulangan ke depannya," ujar Musa.
(tribunlampung.co.id/eka ahmad)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/tersumbat.jpg)