Bacaan Niat Puasa Ramadan, Simak Penjelasan Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan
Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah membaca niat puasa Ramadan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebentar lagi, bulan Ramadan tiba. Saat bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan berpuasa.
Sebelum menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah membaca niat puasa Ramadan.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah, Bandar Lampung, ustaz Asep Abdullah Lc mengungkapkan, Ramadan merupakan momen penting yang memiliki keutamaan luar biasa.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan, satu di antara yang terpenting adalah membaca niat puasa Ramadan.
"Niat puasa Ramadan hukumnya wajib," kata ustaz Asep Abdullah, Rabu (20/3/2019).
Pengucapan niat puasa Ramadan, lanjut ustaz Asep Abdullah, bisa dilakukan secara lisan maupun hanya di dalam hati.
"(Pembacaan niat) tidak harus diucapkan secara lisan. Niat bisa dilakukan dalam hati," jelas Asep Abdullah.
• Hati-hati, Jangan Sampai Lupa Baca Niat Puasa Ramadan, Ini Akibatnya
Berikut, niat puasa Ramadan.
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya, saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Syarat Sah Ibadah
Ustaz Asep Abdullah mengungkapkan, niat adalah bagian tak terpisahkan dalam melakukan ibadah.
Sehingga saat melakukan ibadah tanpa disertai niat, maka ibadah itu dianggap tidak ada.
Karena itu, niat menjadi syarat sahnya ibadah.
Adapun aspek filosofis ibadah puasa Ramadan, Asep mengungkapkan, bukan hanya menahan lapar dan dahaga.
Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat muslim harus menahan hawa nafsu dan perbuatan tidak terpuji lainnya.
"Kalau hanya menahan lapar dan minum dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, semua orang bisa melakukannya," kata Asep.
• Niat Puasa Ramadan Ternyata Mampu Membuat Penyakit Mag Tak Kambuh
Namun, hakikat ibadah puasa Ramadah sesungguhnya adalah mampu menahan hawa nafsu, dan mengendalikannya sesuai ketentuan Allah SWT.
Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan
Ustaz Asep Abdullah menjelaskan, kewajiban membaca niat sebelum menjalankan ibadah, termasuk membaca niat puasa Ramadan, telah dijelaskan dalam sejumlah hadis.
Kitab Imam Bukhari mengenai keutamaan niat menyebutkan, "Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadis).
Asep menuturkan, Imam Bukhari menyebutkan hadis tersebut di awal kitab sahihnya, yakni sebagai mukadimah kitabnya.
Di sana tersirat, setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharap Allah SWT adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia maupun di akhirat.
Al Mundzir menyebutkan, "Dari Ar Rabi’ bin Khutsaim, ia berkata, “Segala sesuatu yang tidak diniatkan mencari keridaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan sia-sia."
Asep mengungkapkan, tempatnya niat ada di dalam hati, sehingga tidak harus dilafalkan.
Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan
Asep menjelaskan, ada perbedaan pendapat mengenai waktu membaca niat puasa Ramadan.
• Inilah Bacaan Niat Salat Tarawih, Witir dan Niat Puasa Ramadan Serta Doa Buka Puasa
Adapun, waktu membaca niat puasa Ramadan, yakni bisa dibaca setiap malam sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Niat puasa Ramadan pun dapat dibaca saat waktu sahur.
"Niat puasa juga bisa dilakukan sekali saja untuk satu bulan penuh selama bulan Ramadan," ungkap Ustaz Asep Abdullah.
Sehingga, lanjut Asep, ada fleksibilitas dalam waktu membaca niat puasa Ramadan.
• Ketentuan Mandi Junub Saat Bulan Ramadan, Sebaiknya Mandi Junub Sebelum Sahur
"Niat apa yang dimiliki seseorang menjadi tujuan fokus mengapa dia melakukan itu."
"Hal itu sesuai yang termaktub dalam Surah Al Bayyinah ayat-5," kata ustaz Asep Abdullah.
Tonton videonya di bawah ini.
(tribunlampung.co.id/sulis markhamah)