Tribun Lampung Selatan
Nelayan Pesisir Lampung Selatan Terdampak Tsunami Belum Dapat Bantuan
Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Selatan sampai kini belum mendapat informasi terkait program bantuan bagi nelayan di kawasan pesisir
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Selatan sampai kini belum mendapat informasi terkait program bantuan bagi nelayan di kawasan pesisir yang terkena dampak tsunami selat Sunda pada akhir tahun 2018.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Selatan Meizar Melanesia, sejauh ini belum ada informasi terkait kapan kemungkinan usulan program bantuan yang telah diusulkan ke Kementerian akan bisa turun.
“Sejauh ini kami belum mendapatkan informasi dari kementerian terkait tindaklanjut dari usulkan program bantuan bagi nelayan terkena dampak tsunami,” terangnya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (8/4/2019).
Dirinya mengatakan pihaknya memang belum sempat untuk datang langsung ke Kementerian untuk menanyakan langsung usulan yang sudah disampaikan.
Saat ini masih ada beberapa agenda di lingkungan pemerintah daerah.
“Rencananya kita ingin bertanya langsung ke kementerian. Tapi kita sedang ada agenda pembahasan LKPj. Jadi memang belum bisa untuk ke Kementerian,” terang Meizar.
Untuk proposal usulan, terang dirinya, sudah sejak bulan Januari lalu dimasukan bersamaan dengan usulan program untuk rehabilitasi pasca bencana tsunami lainnya. Sesuai dengan permintaan pemerintah pusat.
• Hunian Tetap Bagi Korban Tsunami Lampung Selatan Rampung Desember 2019
“Kalau proposal usulan sudah kita masukan sejak Januari lalu. Tapi sejauh belum ada kepastian kapan program bantuan untuk nelayan terkena dampak tsunami akan turun,” ujarnya.
Meizar mengatakan informasi yang didapatkan pihaknya, rencananya bantuan bagi masyarakat nelayan di pesisir yang terkena tsunami selat Sunda tidak hanya dari Kementerian Kelautan. Tetapi juga dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Meski telah lebih dari 3 bulan pasca tsunami selat Sunda pada 22 Desember 2018 berlalu.
Hingga kini aktivitas nelayan di kawasan pesisir kabupaten Lampung Selatan yang terdampak tsunami belumlah kembali pulih seperti semula.
Seperti yang diungkapkan oleh Subandi salah seorang warga desa Way Muli Induk kepada tribun beberapa waktu lalu.
Menurutnya pria yang sehari-hari sebagai nelayan itu, tidak ada yang bisa dilakukannya saat ini untuk memulai aktivitas melaut.
Pasalnya perahu dan alat tangkap miliknya habis dihantam gelombang tsunami. Begitu juga dengan rumah miliknya di pinggir pantai yang juga habis diterjang tsunami pada 22 Desember 2018 lalu.
“Sebenarnya kita sudah ingin melaut. Tetapi kan alat tangkap kita hancur diterjang tsunami,” kata dia.