Tribun Pringsewu
Proyek Jembatan Way Tebu Rp 6,5 Miliar Masuk Tahap Lelang
Proyek pembangunan Jembatan Way Tebu, Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, senilai Rp 6,5 miliar kini dalam tahap lelang.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU – Proyek pembangunan Jembatan Way Tebu, Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, senilai Rp 6,5 miliar kini dalam tahap lelang.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pringsewu Handri Yusuf mengungkapkan lelang proyek jembatan itu melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) 4.3.
"Jadi masih dalam proses (lelang) karena baru menyesuaikan. Pengadaan barang jasanya harus paham SPSE 4.3," ujarnya, Kamis (16/5/2019).
Handri menjelaskan pengguna anggaran harus mengumumkan rencana umum pengadaan. Sementara Pejabat Pembuat Komitmen mesti memasukkan rencana umum pengadaan tersebut ke SPSE 4.3.
Pihaknya berharap proyek pembangunan jembatan itu sudah bisa berjalan pada Juni 2019.
“Waktu pelaksanaan pembangunan bentang jembatan tersebut hanya enam bulan. Jangan sampai lewat akhir tahun,” Handri mengingatkan.
Rencana pembangunan jembatan permanen Way Tebu, Pekon Tanjung Anom, ini untuk menggantikan jembatan gantung yang membentang di Sungai Way Tebu. Pembangunan pada 2019 ini merupakan kelanjutan setelah pembangunan pondasi jembatan pada 2016.
Jembatan tersebut menghubungkan desa-desa di Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Ambarawa.
Kepala Dusun I Pekon Tanjung Anom Feri Susanto menerangkan jembatan itu merupakan akses utama warga Ambarawa dan Pagelaran. Mulai dari akses menuju sekolah maupun ke lahan pertanian dan tempat perdagangan.
Selama ini, status jembatan tersebut hanya jembatan gantung. Kendaraan yang bisa melewatinya cuma sepeda dan sepeda motor.
Tanpa jembatan tersebut, warga harus memutar ke jalan lain yang jaraknya lebih jauh hingga 2 kilometer.
Amsin (55), warga Pekon Tanjung Anom, senang mengetahui rencana pembangunan jembatan permanen Way Tebu.
"Jembatan ini penghubung antardusun di Pekon Tanjung Anom dan penghubung antardesa dan kecamatan,” tuturnya. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan)