Ucapkan Subhanallah atau Masya Allah? Simak Penjelasan Ustaz Muhammad Solihin
Waktu pengucapan lafaz Subhanallah dan Masya Allah yang tepat, terkadang masih menjadi pertanyaan umat Muslim.
Sedangkan lafaz Masya Allah, lanjut Solihin, itu berarti terjadi atas kehendak Allah SWT, ungkapan rasa kekaguman atas ciptaan Allah SWT yang indah serta baik.
Hal itu sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Kahfi ayat 39.
"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'Masya Allah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan."
• Subhanallah, Impian Pedagang Ayam Ini Bangun Masjid (nan Mewah) Sejak SMP pun Terwujud
Solihin menjelaskan, ada pendapat ulama yang lebih terperinci.
Di mana, lafaz Subhanallah diucapkan saat melihat sesuatu yang menakjubkan, yang merupakan ciptaan Allah SWT.
Semisal, gelombang yang indah di lautan.
"Tapi, ketika kita melihat suatu bangunan yang megah, yang sudah ada campur tangan manusia. Maka pengucapan untuk menggambarkan rasa kagum, dengan mengucap Masya Allah," katanya.
Walau begitu, Solihin mengatakan, lafaz Subhanallah maupun Masya Allah merupakan kalimat thayyibah yang mengagungkan Keesaan Allah SWT.
Sehingga meskipun ada perbedaan pendapat, hal tersebut tidak harus menimbulkan perpecahan.
"Karena pada prinsipnya, ini boleh diucapkan yang mana saja (Subhanallah atau Masya Allah) saat melihat sesuatu yang mengagumkan, tidak masalah," ungkap ustaz Muhammad Solihin.
(tribunlampung.co.id/sulis markhamah)