Arus Balik Lebaran 2019

Ini Kekurangan Pelayanan Mudik Lebaran 2019 yang Dikeluhkan Banyak Pemudik

Ini Kekurangan Pelayanan Mudik Lebaran 2019 yang Dikeluhkan Banyak Pemudik..

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Dedi
Kemacetan di Pelabuhan Bakauheni 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Para pemudik menilai kemacetan yang terjadi di tollgate pelabuhan Bakauheni dalam dua hari terakhir di akhir pekan kemarin, akibat kurang akuratnya otoritas pelabuhan dan instansi terkait lainnya memperhitungan kecepatan kendaraan tiba di pelabuhan Bakauheni dengan hadirnya jalan tol trans Sumatera (JTTS).

Menurut Djoko, seorang pemudik yang bekerja disebuah lembaga konsultan. Kehadiran jalan tol tentu akan mempercepat mobilitas kendaraan pemudik tiba di pelabuhan Bakauheni pada saat arus balik.

“Saya yang biasanya mudik ke Palembang membutuhkan waktu 12 jam lebih dari pelabuhan Bakauheni, kini melalui jalan tol hanya 6 jam. Ada efisiensi waktu 6 jam,” terang dirinya kepada tribun di dermaga 6 pelabuhan Bakauheni saat menunggu masuk kapal, senin (10/6) dini hari.

Pada mudik lebaran ini, jalan tol menjadi jalur utama mudik. Dimana sebagian pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi memilih melalui jalan tol yang jauh lebih lancar bila dibandingkan dengan jalan lintas Sumatera.

Pemudik Pasrah Tak Bisa Masuk Kerja di Hari Pertama Akibat Kemacetan Panjang di Bakauheni

Menurutnya, kecepatan kendaraan tiba di pelabuhan Bakauheni ini seharusnya diantisipasi dengan memperbanyak loket pembelian tiket di pelabuhan.

Selain itu otoritas pelabuhan juga harus mempercepat waktu pelayanan kapal.  Sehingga mobilitas/trip angkutan kapal bisa ditingkatkan.

20 Ribu Foto di Loteng Rumah Ungkap Sosok Wanita Ini, Punya Pengaruh Besar di Massa Perang Dunia II

“Adanya perubahan ini seharusnya sudah bisa diantisipasi oleh pihak otoritas pelabuhan. Kecepatan kendaraan pemudik tiba dipelabuhan tentu akan memunculkan antrian. Apalagi libur setelah lebaran lebih singkat. Tentu akan ada konsentrasi penumpukan pada hari-hari tertentu menjelang masuk kerja,” tegas Djoko.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Samsul, pemudik lainnya yang hendak kembali ke Jakarta. Pria yang bekerja disebuah institusi pemerintah di Jakarta ini mudik ke Pringsewu.

Menurutnya, menjadi hal yang wajar bila pada awal adanya perubahan yang drastis kurang mampu diantisipasi dampaknya. Kehadiran tol sumatera untuk pelayanan mudik lebaran baru pada tahun ini dilakukan. Apalagi akses tol ini sudah sampai ke Palembang.

Ia mengatakan kehadiran tol menjadi magnet bagi pemudik untuk melakukan perjalanan mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi. Karena menilai jalur mudik lebaran di Sumatera kini sudah lebih lancar, nyaman dan aman dengan hadirnya tol.

“Tentu adanya tol ini menjadi magnet bagi pemudik. Dan pasti jumlah pemudik yang menggukakan kendaraan akan meningkat jika dibandingkan tahun lalu dimana tol belum beroperasi hingga Palembang,” kata dia.

Tidak hanya kehadiran tol yang menjadi magnet. Mulai dioperasikannya dermaga eksekutif pada penyebernagan selat Sunda juga membuat banyak warga ingin merasakan pelayanannya kala mudik lebaran ini.

Hanya saja animo masyarakat ini belum didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, khususnya pada ketersediaan kapal yang melayani dermaga eksekutif pada mudik lebaran ini.

Dengan hanya ada 4 kapal yang beroperasi setiap harinya, menurut Samsul, tentu tidak akan bisa melayani jumlah pemudik yang ingin menggunakan pelayanan eksekutif secara maksimal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved