Beberkan Kejanggalan Proses Penyidikan, Getwien Sebut Inisial Pelaku Pembunuhan Putri Mega Umboh

AKBP Mindo Tampubolon yang divonis seumur hidup atas kasus pembunuhan terhadap istrinya, Putri Mega Umboh, ditangkap setelah enam tahun buron.

Tribunlampung.co.id/Romi Rinando
Getwien Mosse beberkan kejanggalan penyidikan kasus pembunuhan anaknya, Putri Mega Umboh. 

Getwien: Kami tahu. Karena awalnya toko roti itu buka di Jalan ZA Pagar Alam. Kemudian dia pindah ke Jagabaya, karena ada orang yang jual rumah tua. Dia sampaikan pada kami, ingin dibangun toko roti, kemudian dia buka di sana. Usahanya juga jatuh bangun.

Tribun: Sekarang Bapak Mindo sudah dibawa ke Kepri untuk menjalani proses hukum. Apakah akan menjenguk ke sana?

Getwien: Sampai saat ini dia masih dalam tahanan isolasi, tidak boleh dijengkuk, dan pasti kami akan besuk. Beberapa hari lalu saya sudah telepon kerabat di Batam, minta tolong belikan dia bubur, karena dia itu sakit maag kronis, komplikasi, dan pernah dirawat di rumah sakit.

Tribun: Ibu tadi sampaikan Mindo pernah dirawat di rumah sakit. Kapan itu dan di mana?

Getwien: Belum lama ini. Saya kurang tahu persis kapannya, tapi belum lama ini. Ini bisa ditanya anaknya. Dia yang temani papanya selama di rumah sakit. Karena Mindo itu punya sakit maag kronis dan asam urat. K (anak Mindo) di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro tiga hari.

Tribun: Setelah kehilangan Putri dan kini menantu juga ditahan, bagaimana dengan kondisi cucu?

Getwien: Kondisi K sata ini baik. Tapi kemarin sempat sakit. Dia sangat kehilangan ayahnya. Karena selama ini dia cukup dekat dengan Mindo. Apalagi dia kemarin melihat ayahnya ditangkap dan dimasukkan ke sel, dia gak mau lepas.

Mertua Mindo Tampubolon: Dulu Cucu Saya Lihat Mamanya Dibunuh, Sekarang Lihat Bapaknya Dimasukan Sel

Tribun: Harapan Ibu dengan proses penyelesaian kasus ini hingga tuntas seperti apa?

Getwien: Harapan kami keluarga, ingin penegak hukum benar-benar bisa menegakkan hukum. Katakan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah. Kita juga minta penegak hukum tidak memanfaatkan kasus ini untuk tujuan jabatan dan karier. Tolong, kasihan dengan cucu kami. Bagaimana jika mereka yang sedang mengalami nasib seperti ini.

Harapan lainnya, kita minta media tidak membetuk opini dengan menyatakan Mindo sebagai pembunuh putri kami. Itu tidak sesuai fakta. Tolong, ini demi keberlangsungan cucu kami. Dia sangat kehilangan. Dulu ibunya dibunuh dia lihat. Sekarang bapaknya ditangkap juga di depan dia. (Tribunlampung.co.id/Romi Rinando)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved