Tribun Bandar Lampung
Kereta Api Menuju Bandara Raden Inten II Rampung 2020, Babaranjang Akan Dialihkan ke Luar Kota
Ada kabar gembira bagi masyarakat Lampung. Jalur kereta api babaranjang yang selama ini melintas di tengah-tengah kota akan dipindahkan ke luar kota.
"Karena sudah ada aset Angkasa Pura yang diserahkan. Kami pun bangga diberi kesempatan untuk mengembangkan kereta api bandara. Sehingga kemudian bandara bisa dinikmati oleh masyarakat atas bantuan dari kementerian," tandasnya.
• Kereta Babaranjang Bakal Tak Lagi Lewati Bandar Lampung, Menhub Akan Bangun Jaringan Kereta Komuter
Jalur Longcut
Menhub juga memaparkan jika kementerian akan membangun jalur longcut kereta api dari Tarahan menuju Tegineneng.
Jalur longcut ini dibangun untuk memecahan masalah kemacetan di Kota Bandar Lampung akibat angkutan kereta api babaranjang.
Kementerian Perhubungan RI menargetkan jalur ini rampung pada tahun 2022 dengan menggadeng pihak swasta dan BUMN untuk pendanaan.
Budi Karya Sumadi menuturkan, banyak angkutan kereta api baik pertanian maupun batubara ditumpukan ke Lampung.
Sehingga terjadi kemacetan saat kereta angkutan tersebut melintas lantaran gerbong yang panjang.
"Kami ingin membuat satu peta. Jadi kami tadi naik helikopter bukan untuk gaya-gayaan tapi kami mantau jalur (longcut) dari Tegineneng sampai Tarahan, menyusuri dari Bakauheni," ungkapnya.
Nantinya jalur angkutan kereta api yang memuat batubara, karet dan muatan pertanian lainnya akan dipindahkan ke jalur longcut ini.
"Bahkan kereta (komersil) jangka panjang (akan) lewat (sini). Sehingga Bandar Lampung tidak dibebani angkutan ini, kemacetan terhindar, dan nantinya (kereta api) langsung ke Panjang," katanya.
• Kereta Api Babaranjang, Buah Manis Kerjasama PT KAI dengan PT Bukit Asam
Ia meneruskan, kereta api akan dijadikan untuk angkutan masa depan baik untuk komuter (perkotaan) maupun antarkota.
"Maka kita punya suatu program yang intergreted. Satu sisi memang akan mengalihkan angkutan barang itu ke luar Bandar Lampung. Jadi tidak ada lagi crossing angkutan batubara di tengah perkotaan," tuturnya.
Akan tetapi rel yang ada nanti diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota dan kota-kota terdekat seperti Kota Bumi, Baturaja bahkan ke Palembang.
Oleh karenanya pihaknya meminta kepada PT KAI dan gubernur aset-aset yang dimiliki kereta api berupa rel dan jaringannya harus dirawat dari sekarang.
Supaya bisa merencanakan jauh sebelum kepadatan itu datang. Sehingga masa datang itu kalau di kota-kota lain harus membuat LRT, Lampung sudah mempunyai potensinya.