Karena Kata Kasar, Oknum Polisi Aniaya Keponakan hingga Kondisinya Jadi Begini
Oknum Polisi Gebuki Keponakan yang Sering Berkata Kasar hingga Kondisinya Jadi Begini
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
"Dia menelpon saya agar pulang, namun saya bilang jangan urus saya, karena saya bisa pulang sendiri. Lalu dia bilang akan mencari kemana pun saya pergi," kata Penti yang saat itu langsung menutup telpon.
Beberapa hari kemudian, Penti pulang ke rumahnya di Jalan Perumbi.
Sore itu siswa yang duduk di kelas XII SMAN 3 Selatpanjang ini sedang memotong ubi.
Lalu Jonni yang tiba-tiba datang langsung memukul Penti tanpa peringatan apapun.
Penti bahkan mengaku sampai terbaring karena serangan tersebut.
Saat itu, istri JH yang mencoba untuk melerai, namun dia pun tidak luput dari pukulan keras suaminya.
Akhirnya pukulan kedua pun mendarat di bagian wajah Penti hingga mengeluarkan darah.
Penti yang berusaha berlari terus dikejar oleh Jonni yang sedang kalap.
"Saya berlari untuk mencari pertolongan, namun terus dikejar. Akhirnya setelah sampai ke rumah bibik, saya tak ingat apa- apa lagi," ujar Penti.
Penti yang ditemui bersama dengan bibiknya yang datang dari pulau seberang mengaku esok hari akan dirujuk ke rumah sakit di Tanjung Balai Karimun.
Walaupun demikian belum diketahui pasti cidera apa saja yang dialami oleh korban secara lengkap.
"Kepala saya juga sakit, dan sudah untuk makan," ujar Penti.
Dirinya juga meminta agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya juga mengaku salah, dan saya berharap ini tidak dibesar-besarkan," tutur Penti sambil meneteskan air mata.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode menambahkan bahwa selain melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku, pihaknya juga saat ini sedang menunggu hasil visum dari korban.