Karena Kata Kasar, Oknum Polisi Aniaya Keponakan hingga Kondisinya Jadi Begini

Oknum Polisi Gebuki Keponakan yang Sering Berkata Kasar hingga Kondisinya Jadi Begini

Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
tribunpekanbaru
Oknum Polisi Gebuki Keponakan yang Sering Berkata Kasar hingga Kondisinya Jadi Begini 

Oknum Polisi Gebuki Keponakan yang Sering Berkata Kasar hingga Kondisinya Jadi Begini

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Seorang oknum anggota Polres Kepulauan Meranti, Riau, berinisial JH tega memukuli keponakannya lantaran sakit hati.

Polisi berpangkat brigadir tersebut kini diperiksa di bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Meranti.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek saat dikonfirmasi Kompas.com, membenarkan kejadian tersebut.

"Yang bersangkutan (Brigadir JH) sudah ditahan di Polres. Itu korban keponakannya sendiri yang dipukul karena lari dari rumah," ucap La Ode, Senin (1/7/2019).

Dia menyebutkan, Brigadir JH adalah anggota Polsek Rangsang Barat dan bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Bungur, Kepulauan Meranti.

Sementara yang dia pukuli adalah P (17), yang merupakan keponakan istrinya. Peristiwa itu terjadi kemarin, Minggu (30/6/2019).

La Ode menjelaskan, keponakan pelaku ini sudah empat hari kabur dari rumah orangtuanya sehingga Brigadir JH berupaya mencarinya.

Oknum Polisi Diduga Siram Air Keras ke Novel Baswedan, Benarkah Ada Peran Jenderal di Baliknya?

"Setelah ditemukan, Brigadir JH mengajak pulang lagi ke rumah.

Tapi anak itu melawan dan berkata kasar, sehingga anggota kita ini terpancing emosinya lalu menamparnya," sebut La Ode.

"Sebenarnya masalah ini urusan keluarga," tegasnya.

Namun demikian, Brigadir JH tetap diperiksa atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap anak.

La Ode mengatakan, orang tua korban sempat melarang Brigadir JH diperiksa, karena hanya persoalan dalam keluarga.

"Tapi saya bilang ke orang tuanya bahwa ini anggota Polri, tetap kita lakukan pemeriksaan untuk mengetahui sejauh mana perbuatan yang dilakukan.

3 Oknum Polisi Dikeroyok Lalu Ditikam Orang Tak Dikenal, Kondisinya hingga Dibawa ke RS

Kita periksa bagian pidananya," sambung La Ode.

Menurut informasi yang beredar, korban mengalami patah pada hidung setelah dipukul oleh pamannya itu, sehingga dilarikan ke rumah sakit.

"Sebenarnya tidak seperti itu. Anak itu dalam kondisi baik. Kan hanya kena tampar di wajah," terang La Ode.

Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan medis.

Kata La Ode, kondisi korban sudah mulai membaik.

"Tadi informasi dari kapolsek (Rangsang Barat), pihak keluarga akan melakukan pemeriksaan kesehatan kembali terhadap korban," sebutnya.

Dilansir dari Tribunpekanbaru.com, sang kemenakan yang diketahui bernama Penti Novita Sari (17) kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti.

Penyidik Gali Motivasi dan Rekam Jejak Oknum Polisi Brigpol GS yang Tepergok Bobol Mesin ATM

Kejadian diketahui terjadi Sabtu (29/6/2019) malam.

Akibat penganiayaan korban yang tinggal di Jalan Perumbi, Desa Banglas Barat, harus menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit.

Alasan penamparan itu karena JH kesal Penti  melontarkan kata- kata kasar kepadanya.

Penti yang kini terbaring lemah di ruang Asoka III RSUD Kepulauan Meranti terakhir diketahui mengalami patah tulang di bagian hidung.

Saat ditemui awak media, Minggu (30/6/2019) walaupun dalam kondisi yang tidak baik Penti yang masih terlihat lemah masih bisa untuk bercerita sedikit tentang peristiwa yang dia alami.

Awal kejadian, Penti meminta izin kepada ibunya untuk berpergian bersama temannya ke Desa Tebun.

Walaupun dilarang orang tuanya Penti tetap nekat dan tidak pulang ke rumah selama empat hari.

Ibunya yang merasa resah lalu menyuruh JH yang merupakan paman korban untuk mencarinya.

Jonni yang berusaha mencari informasi keberadaan Penti itu pun sempat cekcok via telpon genggamnya.

"Dia menelpon saya agar pulang, namun saya bilang jangan urus saya, karena saya bisa pulang sendiri. Lalu dia bilang akan mencari kemana pun saya pergi," kata Penti yang saat itu langsung menutup telpon.

Beberapa hari kemudian, Penti pulang ke rumahnya di Jalan Perumbi.

Sore itu siswa yang duduk di kelas XII SMAN 3  Selatpanjang ini sedang memotong ubi.

Lalu Jonni yang tiba-tiba datang langsung memukul Penti tanpa peringatan apapun.

Penti bahkan mengaku sampai terbaring karena serangan tersebut.

Saat itu, istri JH yang mencoba untuk melerai, namun dia pun tidak luput dari pukulan keras suaminya.

Akhirnya pukulan kedua pun mendarat di bagian wajah Penti hingga mengeluarkan darah.

Penti yang berusaha berlari terus dikejar oleh Jonni yang sedang kalap.

"Saya berlari untuk mencari pertolongan, namun terus dikejar. Akhirnya setelah sampai ke rumah bibik, saya tak ingat apa- apa lagi," ujar Penti.

Penti yang ditemui bersama dengan bibiknya yang datang dari pulau seberang mengaku esok hari akan dirujuk ke rumah sakit di Tanjung Balai Karimun.

Walaupun demikian belum diketahui pasti cidera apa saja yang dialami oleh korban secara lengkap.

"Kepala saya juga sakit, dan sudah untuk makan," ujar Penti.

Dirinya juga meminta agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya juga mengaku salah, dan saya berharap ini tidak dibesar-besarkan," tutur Penti sambil meneteskan air mata.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode menambahkan bahwa selain melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku, pihaknya juga saat ini sedang menunggu hasil visum dari korban.

Hal ini dikatakan La Ode agar bisa proses pemeriksaan bisa berlanjut dan dapat ditentukan hukuman yang akan diterapkan.

"Yang pasti kalau itu penganiayaan jelas hukumannya, tapi kita juga tunggu hasil visum sehingga bisa kita tentukan langkah selanjutnya," ujar La Ode.

Melalui peristiwa ini Kapolres mengatakan bahwa tidak akan mentolerir segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya.

"Yang pasti kita tidak adakan mentolerir bentuk penganiyaan. Siapapun yang bersalah tetap akan kita proses," tandasnya.

Saat ditanya pengobatan korban, Kapolres juga mengatakan bahwa akan ikut membantu.

"Yang pasti ini sebenarnya permasalah keluarga. Jadi kita nanti akan tetap minta pertanggungjawaban dari yang bersangkutan. Dari kita juga nanti akan membantu," tutup Kapolres. (sumber kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Berkata Kasar, Remaja 17 Tahun Dipukuli Pamannya yang Polisi",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved