Tribun Lampung Tengah

Guru Belum S1 di Lamteng Akan Dikuliahkan Secara Bertahap Mulai Tahun Depan

Pemkab Lampung Tengah akan melakukan peningkatan pendidikan guru ke jenjang strata 1 (S1).

Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Syamsir
Bupati Loekman Djoyosoemarto. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,GUNUNGSUGIH - Pemkab Lampung Tengah akan melakukan peningkatan pendidikan guru ke jenjang strata 1 (S1). Program itu akan dilakukan kepada seluruh guru di kabupaten itu yang belum 1 secara bertahap mulai tahun depan.

Bupati Loekman Djoyosoemarto, Kamis (4/7/2019) mengatakan, peningkatan pendidikan guru ke jenjang S1 dengan harapan meningkatkan kualitas pendidikan di Lamteng. Selain itu juga diharapakan guru dapat mengikuti perkembangan metode belajar bagi siswa.

Dari sekitar 2.000 guru yang belum S1 program pendidikan lanjutan bagi para pengajar di Lamteng akan dilakukan bertahap, dan beban biaya pendidikan akan dimasukkan dalam APBD Lamteng.

"Bagi guru yang belum S1 akan kita kuliahkan mulai tahun depan. Nanti metodenya dengan tahapan tes, berdasarkan urut usia juga. Kita ingin supaya pendidikan bagi guru juga bermanfaat bagi para siswa kita," kata Bupati Loekman Djoyosoemarto.

Berita Lampung Terpopuler Rabu 3 Juli 2019, Hotman Paris Tangani Kasus Ikan Asin yang Sedang Heboh

"Untuk biayanya (uang kuliah) akan kita subsidi, dan angarannya dimasukkan dalam APBD. Kenapa kita lakukan bertahap, supaya tidak terlalu membebani jika dilakukan sekaligus," sambungnya.

Tak hanya itu lanjut bupati, bagi guru yang akan mengikuti ujian tunjangan profesi pihaknya pun siap menggandeng Unila dalam hal pendampingan kemampuan guru. Untuk itu pun lanjut bupati pihaknya sudah siap memasukkan anggaran.

Prakiraan Cuaca BMKG Lampung Kamis 4 Juli 2019

Sementara Kepala Disdikbud Lamteng Syarief Kusen mengatakan, dari total lebih kurang 7.000 guru di Lamteng, baru 40 persen saja yang lulus tunjangan profesi, sementara 60 persen lainnya belum lulus.

"Karena pase great-nya (nilai kelulusan) itu tinggi, banyak guru Yangs udah ikut mengulang lagi tapi 80 persennya gak lulus. Jadi ini perlu perhatian kita supaya mereka bisa lulus semua," ujarnya.

Untuk itu, Syarief mengatakan pihaknya sudah berbicara dengan FKIP Unila untuk melakukan pendampingan, supaya guru dapat melalui tes sehingga lulus semua.

"Saya sudah berbicara dengan Wakil Dekan FKIP untuk dilakukan pendampingan (untuk guru). Nanti mereka akan menganalisis apakah pendampingan akan dilakukan per-KKS atau Subrayon," bebernya.

(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved