Drama Kematian Mantan Sopir Pribadi Bupati Lampura, Dijebak Teman lalu Dianiaya Ajudan Bupati

Drama Kematian Mantan Sopir Pribadi Bupati Lampura, Dijebak Teman Sendiri, Dianiaya Ajudan Bupati, hingga Meninggal Akibat Pendarahan di Kepala

Editor: Andi Asmadi
Ilustrasi pemukulan. Drama Kematian Mantan Sopir Pribadi Bupati Lampura, Dijebak Teman Sendiri, Dianiaya Ajudan Bupati, hingga Meninggal Akibat Pendarahan di Kepala, mulai disidang di PN Tanjungkarang, Bandar Lampung. 

Arnold memegang tangan Moulan karena korban Yogi meminta ampun secara berulang-ulang.

Tangan Yogi diikat ke belakang menggunakan tali seperti borgol plastik, lalu korban Yogi dengan wajah berlumuran darah diapit kanan-kiri dibawa keluar ke arah Gang Hamin oleh tiga orang, salah satunya Moulan.

Saat keluar rumah, Arnold sempat melihat Yogi masih dipukul punggungnya.

Pada 21 Mei 2017 di salah satu rumah di Kayumanis, Way Halim, Arnold diberi uang Rp 5 juta oleh Moulan.

Sementara itu, keesokan harinya pada 22 Mei 2017 sekitar pukul 07.30, saksi Fitria Hartati saat masuk ke dalam rumahnya melihat Yogi terbaring di atas kasur dalam keadaan memar di seluruh bagian kepala dan badan serta muntah darah.

Fitria sempat membawa Yogi ke Puskesmas Way Kandis untuk berobat namun karena sudah parah lantas dibawa Rumah Sakit Advent. Di sini, Yogi ditolak karena harus visum terlebih dahulu.

Demikian pula saat dibawa ke Rumah Sakit DKT, juga ditolak dengan alasan yang sama.

Yogi lalu dibawa ke RSU Abdul Moeloek dan dirawat selama 3 hari dan belum dinyatakan sembuh Yogi minta pulang ke rumah.

Beberapa waktu kemudian, setelah Lebaran 2017, Yogi pergi ke tempat kakak sepupunya, Novi Sari, selama seminggu.

Saat di rumah Novi itulah, Yogi bercerita mengenai masalah yang dialaminya.

Pada April 2017, Yogi disuruh oleh adiknya Bupati Lampung Utara, yaitu Raden Syahril untuk mengantar uang sebesar Rp 25 juta ke rumah ibunya di Ketapang.

Tajir Habis, Inilah Deretan Artis yang Hidup Sederhana, Ada yang Dermawan

Tenar dengan Nama Barbie, Ternyata Ini Sosok yang Memberikan Nama Panggung Kumalasari

Yogi lalu mampir ke rumah dinas Bupati Lampung Utara untuk mandi. Ia meletakkan yang tersebut di dashboard mobil.

Selesai mandi, Yogi melihat mobil tersebut sudah terbuka pintunya dan uang Rp 25 juta yang diletakkan didashboard mobil sudah hilang.

Karena ketakutan dan merasa tidak mengambil uang tersebut, Yogi pun pergi.

Pada 14 Juli 2017 sekira jam 18.30. Ypgi pulang ke rumah dalam kondisi kurang sehat dan mengeluh akit kepada Fitria.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved