Awalnya Main Game Bareng, Akhirnya Bocah 12 Tahun Kesengsem dengan Rika Janda 22 Tahun

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tak diketahui namanya, telah melakukan hubungan intim dengan seorang janda berusia 22 tahun.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
grid.id
Kenalan Lewat Mobile Game, Anak 12 Tahun Ini Rela Kabur dari Rumah dan Berhubungan Intim dengan Janda Berusia 22 Tahun 

Awalnya Main Game Bareng, Akhirnya Bocah 12 Tahun Kesengsem Dengan Rika Janda 22 Tahun

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di era gawai seperti sekarang ini, game menjadi 'pelarian' bagi siapa saja untuk menghilangkan suntuk. 

Game tidak berbatas usia. Tua muda, laki perempuan semua bisa bermain game. 

Meski menghibur, namun game juga mampu memberikan dampak-dampak negatif, bahkan bisa berujung pada tindakan melanggar hukum.

Seperti yang tengah viral di Jepang, dari sama-sama menggunakan mobile game, berakhir pada terjadi kasus pedofilia.

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tak diketahui namanya, telah melakukan hubungan intim dengan seorang janda berusia 22 tahun.

Awal mula perkenalan mereka terjadi ketika keduanya bermain mobile game.

Dilansir Grid.ID dari laman World of Buzz, perkenalan itu berlanjut dengan kaburnya anak laki-laki itu dari kediamannya.

Ia kabur untuk mendatangi rumah janda berusia 22 tahun bernama Rika yang tinggal di Kota Takamatsu, Kagawa, Jepang.

Jarak antara rumah anak laki-laki itu dengan Rika sekitar 490 km.

Lantaran suka sama suka, mereka lantas melakukan hubungan seksual, meski usia mereka terpaut 10 tahun.

Rika sang janda bahkan memposting foto-foto intim mereka di media sosial.

Alasan Rika memilih menjalin hubungan asmara dengan anak berusia 12 tahun itu lantaran selama ini dirinya selalu gagal dalam menjalin cinta.

Sebagian besar pria yang pernah menjalin kasih dengannya sering berbuat kasar maupun menipu.

Hingga akhirnya, dia merasa tidak pernah dicintai dam lelah secara mental.

Rika diketahui memiliki kulit yang sangat cerah dan memiliki tinggi 156 cm.

Ketika Rika duduk di bangku sekolah menengah, ia sangat populer dan masuk dalam kategori 'kawaii' atau imut.

Namun, karena introvert, Rika jarang keluar dari rumahnya, dan lebih suka bermain video game.

Sehingga Rika pun hanya memiliki beberapa teman.

Hubungan asmara Rika dengan anak laki-laki berusia 12 tahun itu dianggap telah melanggar hukum Jepang.

Menurut hukum di Jepang, berhubungan seks dengan anak di bawah umur (di bawah 13 tahun), bahkan jika didasari suka sama suka, tetap dikategorikan sebagai pelanggaran serius.

Akibat perbuatannya itu, Rika diamankan pihak kepolisian Jepang.

Sang janda akhirnya sepakat dengan keluarga dari anak laki-laki itu, untuk tidak pernah menghubungi atau bertemu kekasih di bawah umurnya lagi.

Meski demikian, anak laki-laki itu mengaku tak rela membiarkan Rika pergi.

Rika rencananya akan dikirim ke lembaga medis khusus di Kansai untuk mengikuti konseling dan perawatan untuk kasus pedofilia.

Sebatang Kara, Mengamen dan Jualan Tisu untuk Sekolah

Kisah lainnya menceritakan perjuangan seorang anak untuk bisa bersekolah. 

Seperti yang dialami oleh seorang siswa SMA yang baru-baru ini viral di media sosial.

Seorang siswa berseragam SMA mengundang perhatian netizen setelah tertangkap kamera sedang berjualan tisu di jembatan penyeberangan.

Kisahnya menjadi sorotan setelah dibagikan jejaring sosial Instagram @atikah_rizkiyah pada Kamis (1/8/2019).

Siswa yang tidak diketahui identitasnya itu berjualan tisu di jembatan penyeberangan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur.

Lewat pengakuannya, siswa SMA tersebut hidup sudah lama hidup sebatang kara.

Sejak kelas 6 SD, ia ditinggalkan orangtuanya yang kabarnya kini tinggal di Batam.

Semenjak itu, untuk bertahan hidup ia harus bekerja untuk mencari uang.

Seorang siswa SMA berjualan tisu untuk bertahan hidup.
Instagram @atikah_rizkiyah
Seorang siswa SMA berjualan tisu untuk bertahan hidup.

Semenjak hidup sebatang kara, siswa ini hidup di jalanan dengan mengamen.

Setelah memiliki cukup uang, siswa SMA tersebut memilih untuk kos di bilangan Depok dengan biaya Rp 500.000 perbulan.

Dibalik kisah hidupnya yang keras tinggal di jalanan, siswa ini beruntung masih punya niat bersekolah yang tinggi.

Ia pun masih melanjutkan pendidikan dan bisa bersekolah gratis sampai saat ini.

Alih-alih bersenang-senang, siswa SMA ini justru terbiasa menghabiskan waktu luang usai pulang sekolah untuk mencari uang.

Kini untuk mendapat penghasilan, siswa SMA itu setiap harinya pulang pergi Depok - Cililitan sepulang sekolah.

Ia rela naik kereta lalu berjalan kaki cukup jauh untuk berjualan tisu Rp 3.000 perbungkus di jembatan. 

Seorang siswa SMA berjualan tisu untuk bertahan hidup.
Instagram @atikah_rizkiyah
Seorang siswa SMA berjualan tisu untuk bertahan hidup.

Dengan masih menggunakan seragam SMA, ia menawarkan dagangan tisunya pada orang-orang yang sedang lewat.

Warga yang sering melintas di kawasan jembatan penyeberangan Pusat Grosir Cililitan (PGC) merasa iba dengan anak itu.

Kisah anak SMA penjual Tisu ini pun menjadi viral dan banyak mendapat tanggapan dari warganet.

Tak sedikit dari mereka yang memberikan semangat kepadanya.

“Orang seperti dia yang akan sukses. Terbiasa mandiri dan berusaha,” tulis akun Instagram @gema_putra77.

“Semangat dek, semoga lelahmu jadi berkah dan insha Allah jadi orang sukses di masa depan,” komentar akun Instagram @addtp97.

"Insyaallah jadi orang hebat dik," ungkap akun Instagram @bilqis_zahro. (*)

 (Grid.id)

Artikel ini sudah tayang di Grid.id dengan judul kenalan-lewat-mobile-game-anak-12-tahun-ini-rela-kabur-dari-rumah-dan-berhubungan-intim-dengan-janda-berusia-22-tahun dan sudah-hidup-sebatang-kara-sejak-sd-siswa-sma-yang-rela-ngamen-dan-jual-tisu-sepulang-sekolah-ini-potretnya-jadi-viral-tak-manja-dengan-keadaan-demi-lanjutkan-pendidi

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved