Ayah Bopong Jenazah Anaknya Jalan Kaki Gara-gara Ambulans Puskesmas Tak Boleh Antar Mayat

Ayah Bopong Jenazah Anaknya Jalan Kaki Gara-gara Ambulans Puskesmas Tak Boleh Antar Mayat

Instagram/yuni_rusmini
Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulans Puskesmas Cikokol 

Ayah Bopong Jenazah Anaknya Jalan Kaki Gara-gara Ambulans Puskesmas Tak Boleh Antar Mayat

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Merasa kecewa karena jenazah anaknya ditolak pihak ambulans Puskesmas Cikokol, seorang ayah memilih bopong jasad anaknya jalan kaki.

Peristiwa menyayat hati ini terjadi di Kota Tangerang.

Mayat bocah yang dibopong ayahnya itu diketahui bernama Muhamad Husen (8) merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane.

Terduga Teroris Ditangkap, Istrinya Ternyata Dokter Gigi: Kasihan Istrinya Tak Tahu Apa-apa

Pengantin Pria Ucapkan Ijab Kabul di Samping Jenazah Calon Ibu Mertuanya di Palembang

Bayi Dibuang Orangtua hingga Diangkat Jadi Anak Artis, Begini Kondisi Terkini Vania Athabina

Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol
Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol (Instagram/yuni_rusmini)

Bocah malang itu kemudian ditolong dan dilarikan oleh warga ke Puskesmas Cikokol agar diberikan perawatan medis.

Sayangnya, nyawa Husen tak dapat lagi diselamatkan saat tiba di Puskesmas Cikokol.

Petugas Puskesmas pun menyatakan bahwa Husen telah meninggal dunia.

Seperti jatuh tertimpa tangga, Ayah Husen yang telah berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya justru harus merasa kecewa berat.

Perminataannya kepada pihak ambulans mengantar jenazah anaknya ditolak mentah-mentah.

Dengan alasan prosedural, ambulans tersebut digunakan untuk mengangkut pasien sakit saja.

Tak ingin berlama-lama, Ayah Husen akhirnya membopong jenazah anaknya dan berjalan kaki.

Nampak dalam video yang diunggah oleh akun instagram @yuni_rusmini Ayah Husen dengan wajah terpukul bergegas keluar dari Puskesmas sambil membopong anaknya.

Saat mendekati jembatan penyebrangan orang, Ayah Husen akhirnya dibantu oleh warga yang mengendari mobil yang bersedia mengantarnya.

Kejadian itu terjadi pada Jumat (23/8/19).

Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol
Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol (Instagram/yuni_rusmini)

Sebelumnya diberitakan, Husein merupakan satu di antara dua korban meninggal yang tenggelam di sungai Cisadane.

Setelah Husein ditemukan, pada malam harinya, Fitra Adi (12) juga ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan tidak bernyawa.

Orangtua Korban Hanyut di Cisadane Ungkapkan Kejanggalan Anaknya Sebelum Tenggelam

Sebelumnya diberitakan, Fitrah Adi Hidayat (12), seorang anak yang tenggelam di Sungai Cisadane, Cikokol, Kota Tangerang, Jumat (23/8/2019), belum juga ditemukan.

Petugas dari Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi sebelum akhirnya dihentikan karena hari sudah gelap.

Orangtua korban, Suhartini, tampak lemas ketika beranjak dari tepi Sungai Cisadane mengetahui anak keduanya belum juga ditemukan.

Mengenakan jilbab hitam, Suhartini mengaku sempat merasa janggal dengan perilaku anaknya satu hari sebelum diinformasikan tenggelam saat bermain air bersama teman-temannya.

"Semalam dia suruh mijitin, bilang, mak pijitin punggung, dada sesak," kata Suhartini di lokasi, Jumat (23/8/2019)..

Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol
Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol (Instagram/yuni_rusmini)

Tampak kerabatnya terus memegangi lengan Suhartini yang sangat terpukul kala itu.

Ibu tiga anak itu juga mengatakan, anaknya tidak pamit ketika akan bermain di Sungai Cisadane.

Hal itu membuat dirinya sangat terkejut saat mendapat kabar putranya tenggelam.

"Enggak pamit sih tadi. Belum pernah (mandi di sini), tadi pergi jam 2, jam 3 sudah dapat kabar," ujarnya lemas.

Sementara itu, Kapolsek Tangerang, Kompol Hardi mengatakan, Fitrah tenggelam ketika menolong temannya yang lebih dulu tenggelam, Muhammad Husein (8).

Semula, Fitrah dan Husein bermain air bersama dua orang lainnya di Sungai Cisadane sekira pukul 14.30 WIB.

“Tiba-tiba (satu) tenggelam, dan satunya menolong ikut tenggelam juga. Sehingga dua lainnya lari ke atas mencari bantuan ke masyarakat dan dilaporkan ke polisi juga,” kata Hardi.

Selang sekira satu jam, Husein ditemukan, tapi kondisinya tidak berhasil tertolong. Bocah 8 tahun itu pun dinyatakan meninggal dunia.

PENCARIAN DITERUSKAN ESOK

Pihak Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang akan kembali melanjutkan pencarian Fitrah esok hari sejak pukul 07.00 WIB dengan meluaskan zona pencarian hingga pintu air 10.

OSC Tim SAR Pencarian Orang Tenggelam, Rizky menerangkan, hari yang sudah gelap membuat timnya yang dibantu dengan Dinas Pemadam Kota Tangerang menghentikan pencarian hari ini.

"Untuk pencarian sementara kita hentikan malam hari ini, kita standby melakukan pemantauan di dArat kemudian besok pagi pukul 07.00 kita sudah akan melaksanakan pencarian," kata Rizky di lokasi.

Rizky menjelaskan, dalam pencariannya tadi, diterjunkan dua Search and Rescue Unit (SRU) yang melakukan penyelaman dan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya korban.

Menggunakan perahu karet bermesin, para petugas pun tampak mengelilingi sekitar lokasi tenggelamnya anak malang itu.

Rizky menambahkan, pencarian esok hari masih akan dengan SRU yang sama tetapi jarak pencariannya diperlebar.

“(Besok) kita lakukan penyisiran sampai ke pintu air 10, semakin melebar dan menjauh," ujarnya.

KRONOLOGI KEJADIAN MENURUT POLISI

Seorang anak yang hanyut sungai Cisadane, Cikokol, Tangerang, Jumat (23/8/2019), diketahui hilang terseret arus ketika mencoba menolong temannya yang lebih dulu terbawa arus.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Tangerang, Kompol Hardi yang menjelaskan kronologi hanyutnya dua anak sekira pukul 14.30 WIB tadi.

Hardi mengatakan, awalnya terdapat empat orang anak yang tengah bermain di tengah sungai Cisadane, saat itulah satu di antaranya, Muhammad Husein (8) tenggelam.

“Tiba-tiba (satu) tenggelam, dan satunya menolong ikut tenggelam juga. Sehingga dua lainnya lari ke atas mencari bantuan ke masyarakat dan dilaporkan ke polisi juga,” kata Hardi di lokasi.

Dari informasi yang didapatkan, anak yang ikut hanyut ketika mencoba menolong temannya itu bernama Fitrah Adi Hidayat (12).

Sampai saat ini baru ditemukan satu anak yakni Husein yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

“Fitrah yang menolong yang masih dicari,” imbuhnya.

Basarnas bersama Dinas Pemadam Kota Tangerang melakukan pencarian dengan menyusuri lokasi tenggelamnya anak itu menggunakan perahu karet.

Akan tetapi sampai pukul 18.30 WIB, Fitrah belum juga ditemukan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ambulans Puskesmas Cikokol Tolak Antar Jenazah, Seorang Ayah Bopong Mayat Anaknya Jalan Kaki Viral, https://sumsel.tribunnews.com/2019/08/25/ambulans-puskesmas-cikokol-tolak-antar-jenazah-seorang-ayah-bopong-mayat-anaknya-jalan-kaki-viral?page=all.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved