Desa Curdi di Bawah Air, Hanya Muncul Satu Bulan Dalam Setahun Lalu Menghilang. Unik Banget!
Hanya terlihat selama satu bulan dalam setahun. Selama 11 bulan sisanya, ia menghilang di bawah air.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
Desa di Bawah Air, Hanya Muncul Satu Bulan Dalam Setahun Lalu Menghilang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah desa tergolok unik. Desa ini hanya muncul satu kali dalam setahun.
Desa ini terletak di negara bagian Goa bagian barat India.
Hanya terlihat selama satu bulan dalam setahun.
Selama 11 bulan sisanya, ia menghilang di bawah air.
Dan ketika air surut, penduduk aslinya, yang sekarang menetap di tempat lain, berkumpul untuk merayakan rumah mereka.
Dilansir dari BBC, Minggu (9/6/2019), desa Curdi terletak di antara dua bukit di Ghats Barat dengan sungai Salaulim yang mengalir melaluinya.
Dulunya itu adalah desa yang berkembang di Goa tenggara.
Pada tahun 1986, desa yang penduduknya tak lagi berada di sana karena desa mereka tenggelam.
Ya, bendungan pertama negara itu dibangun dan sebagai akibatnya, desa itu benar-benar tenggelam.
Tetapi setiap tahun di bulan Mei, air surut untuk mengungkapkan apa yang tersisa darinya.
Tanah retak, tunggul pohon, sisa-sisa rumah dan struktur keagamaan yang terkikis.
Selain itu, juga ada sisa-sisa barang rumah tangga yang rusak, kanal air di reruntuhan, dan bermil-mil tanah tandus yang bersilangan dengan badan air.

Tanah itu dulunya subur dan menjadi pedesaan dengan populasi ekitar 3.000 orang.
Mereka bekerja dengan menggarap sawah yang dikelilingi oleh pohon kelapa, jambu mete, mangga dan nangka.
Orang Hindu, Muslim, dan Kristen hidup bersama.
Ada sebuah kuil utama, beberapa kuil yang lebih kecil, sebuah kapel dan sebuah kuil Muslim.
Tetapi banyak hal berubah secara drastis setelah Goa dibebaskan dari Portugis pada tahun 1961.
Kepala menteri pertama, Dayanand Bandodkar, mengunjungi desa itu dengan berita tentang pembangunan bendungan pertama.
Dia mengumpulkan semua penduduk dan memberi tahu mereka bahwa itu akan menguntungkan semua daerah Goa selatan.
Dibangun di tepi sungai Salaulim, itu disebut Proyek Irigasi Salaulim.

Namun sistem keran tidak masuk ke semua desa di Goa selatan seperti yang dijanjikan.
Jadi kita tidak mendapatkan air minum dari bendungan," kata Gajanan Kurdikar salah satu penduduk di sana.
Di Vaddem, tempat Tuan Kurdikar sekarang tinggal, ada dua sumur besar. Namun pada bulan April dan Mei, sumur-sumur mulai mengering.
Mereka kemudian terpaksa bergantung pada tanker pemerintah untuk air minum mereka.
• Zaiful Bokhari Ajak Masyarakat Lamtim Jaga Kelestarian Objek Wisata di Desa Sukaraja Tiga
• Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Desa di Pulau Jawa, Ini Penyebabnya
Ketika air surut pada bulan Mei, penduduk asli Curdi mengunjungi tanah air mereka yang hilang.
Komunitas Kristen berkumpul untuk pesta Kapel tahunan dan umat Hindu mengadakan pesta bait suci selama bulan itu.
(Intisari Online)
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul desa-curdi-inilah-desa-bawah-laut-yang-hanya-muncul-setahun-sekali