Polres Lampung Selatan akan Melakukan Olah TKP Kasus Terbakarnya Gedung Administrasi RSUD Bob Bazar

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Kepolisian Resort Lampung Selatan akan melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab terbakarnya gedung pelayanan administrasi dan keuangan RSUD Bob Bazar, pada Rabu (4/9/2019) dini hari.

Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Syarhan mengatakan, pihaknya akan melakukan olah TKP dengan menurunkan tim INAFIS gun melakuman penyelidikan.

"Iya akan kita laksanakan olah TKP guna mengetahui penyeban terjadinya kebakaran," kata dia kepada Tribun.

Sejauh ini, lanjut mantan Kapolres Pesawaran itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran.

Kebakaran nyaris menghabiskan ruang administrasi RSUD Bob Bazar Kalianda, pada Selasa (3/9/2019) sekitar pukul 23.50 WIB.

Si jago merah meluluhlantahkan ruang administrasi RSUD Bob Bazar.

"Sekitar 30 menit api bisa dipadamkan. Kita mengerahkan 3 unit mobil damkar guna memadamkan api,” terang Rully, Kabid Damkar Kantor Pol PP dan Damkar Lampung Selatan kepada Tribun.

Sejauh ini tidak belum diketahui pasti penyebab terbakarnya ruang administrasi RSUD Bob Bazar tersebut. Dugaan awal api bersumber dari konsleting listrik dari alat pendingin ruangan (AC).

• Ruang Administrasi Umum RSUD Bob Bazar Terbakar, Hanya Butuh 3 Menit Api Sudah Bisa Dijinakkan

Akibat peristiwa ini, seluruh ruang administrasi RSUD Bob Bazar yang berada di sisi kiri dekat exit parkir kompleks RSUD Bob Bazar nyaris habis terbakar.

Tidak ada korban dalam kejadian ini.

Hasan salah seorang warga sekitar mengatakan, ia mendengar adanya petugas RSUD dan warga yang sedang menunggu keluarganya yang sakit mengatakan adanya kebakaran.

“Saya keluar dan melihat gedung yang berada di bagian sisi kiri rumah sakit terbakar. Dan ada 2 mobil damkar datang memadamkan api,” ujarnya.

Gedung administrasi umum RSUD Bob Bazar sendiri merupakan bangunan baru.

Gedung ini sebelumnya merupakan rumah dinas direktur rumah sakit yang direhab menjadi ruang untuk administrasi.

(tribunlampung/ dedi sutomo)