Gedung Pencakar Langit Dibangun di Bandar Lampung, Lapangan Kerja Terbuka Luas

Satu di antara investasi adalah mendirikan hotel atau apartemen masuk kategori gedung pencakar langit.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: martin tobing
Tribun Lampung/Hanif Mustafa
Pembangunan Hotel Grand Mercure dilanjutkan, Jumat, 25 Januari 2019. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Bayu Saputra dan Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Maraknya para investor berinvestasi di Bandar Lampung diapresiasi sejumlah kalangan.

Satu di antara investasi adalah mendirikan hotel atau apartemen masuk kategori gedung pencakar langit.

Sekretaris BPD Hipmi Lampung Adhitya Saputra mengatakan, perkembangan kota kian modern ditandai hadirnya gedung tinggi, pasti ada imbas positif segi perekonomian.

Ia mencontohkan, terbuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dan pemerataan sektor ekonomi.

Hal senada disampaikan Founder SkyscraperCity (SSCI) Lampung Andreas Evando. 

Menurutnya, pertimbangan investor masuk ke Lampung tentunya karena melihat pasarnya bagus dan masyarakat suka dengan hal-hal branded.

Gedung Tertinggi di Sumatera Akan Berada di Bandar Lampung, Disebut Termasuk Pencakar Langit

“Tapi harapannya paling tidak dengan begini bisa meningkatkan ekonomi dan masyarakat seluruh Indonesia tahu bahwa Lampung maju,” paparnya.

Akademisi Universitas Bandar Lampung Fritz Ahmad Nuzir menerangkan, dari sisi keamanan bangunan tinggi harus menggunakan sistem konstruksi, bahan, dan metode yang direncanakan dan dihitung detail.

"Karena salah sedikit saja bisa berakibat fatal, tidak hanya sekarang tapi bisa di masa depan," katanya

Selain itu, sistem keselamatan dari bencana alam seperti gempa bumi dan bencana lain seperti kebakaran dan sebagainya mutlak harus berfungsi baik.

Termasuk fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk kaum difabel, lansia, ibu hamil dan anak-anak wajib tersedia.

“Fasilitas-fasilitas ini seperti misalnya ramp, guiding block, lift, toilet khusus, dan sebagainya".

Gedung Pencakar Langit Butuh Pengelolaan Sampah dan Limbah Mandiri

"Jika direncanakan dengan konsep yang jelas dan baik serta memang sesuai dengan kebutuhan kota maka bangunan pencakar langit bisa menjadi bangunan yang ramah lingkungan (eco-friendly),” terang Fritz.

Prinsip bangunan hijau menurutnya mutlak harus dipenuhi. Tidak hanya saat konstruksi saja tapi juga pada saat operasional.

Misalnya penggunaan energi harus hemat dan ini dapat dilihat dari sistem penghawaan dan pencahayaan buatan. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved