Ternyata BJ Habibie Pertama Kali Bertemu Soeharto Saat Berusia 13 Tahun, Peristiwa Ini Penyebabnya
Sebelum menjabat sebagai Presiden ke-3 RI, BJ Habibie menjadi wakil presiden saat Soeharto menjabat Presiden ke-2 RI.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Ridwan Hardiansyah
Dalam kesempatan itu, Ginandjar melapor Menko Ekuin bersama 13 menteri yang berada dalam koordinasinya tidak bersedia lagi untuk duduk di dalam Kabinet Reformasi yang anggotanya sedang disusun.
Tetapi, sebagai anggota Kabinet Pembangunan VII, mereka akan tetap melaksanakan tugas masing-masing, sampai Kabinet Reformasi terbentuk.
"Apakah Anda sudah bicarakan dengan Bapak Presiden?" tanya Habibie.
Jawaban Ginandjar, "Belum, tetapi keputusan itu sudah ditandatangani bersama sebagai hasil rapat kami di Bappenas dan sudah dilaporkan secara tertulis, kepada Bapak Presiden, melalui Tutut, putri tertua Pak Harto."
"Mengapa harus begini," tanya Habibie kepada Ginandjar soal sikap 14 menteri itu.
Para menteri yang tidak bersedia menjabat lagi itu, antara lain Akbar Tandjung, AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri Suseno, Haryanto Dhanutirto, Justika Baharsjah, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi Bambang Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, Sanyoto Sastrowardoyo, dan Sumahadi.
• Jenderal Polisi Terpilih Jadi Ketua KPK, Cerita Irjen Firli Bahuri Jualan Spidol Agar Bisa Sekolah
Setelah menerima laporan Ginandjar, sekira pukul 17.45 wib, ajudan melaporkan Menteri Keuangan Fuad Bawazier terus mendesak untuk melaporkan sesuatu yang penting.
"Apakah isu yang berkembang, bahwa Pak Habibie bermaksud mengundurkan diri sebagai wakil presiden itu benar?"
Saya jawab, "Isu tersebut tidak benar. Presiden yang sedang menghadapi permasalahan multikompleks, tidak mungkin saya tinggalkan. Saya bukan pengecut!"
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul beginilah-kisah-perkenalan-soeharto-dengan-bj-habibie-jauh-sebelum-bergelut-di-dunia-politik