Fakta Penyerangan Seniman Mural di Underpass Unila, Wali Kota Bandar Lampung Sampai Berang

Fakta Penyerangan Seniman Mural di Underpass Unila, Wali Kota Bandar Lampung Sampai Berang.

Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
Istimewa
BREAKING NEWS - Kondisi Terkini Korban Penyerangan Pelukis Mural Underpass Unila, Ada 7 Jahitan. 

"Karena ini repot juga kalau kami terus bekerja nanti ada kejadian besar lagi," ucap Yudhi.

"Ini ada keributan, berarti sudah ada tanda-tanda, nah kalau bisa damai dulu, baru jalan lagi," imbuh Yudhi.

7. Wali Kota Bandar Lampung Berang

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meminta agar pelaku tindak kekerasan terhadap pelukis mural di Underpass Unila diproses hukum.

Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela acara gelaran Jalan Sehat Majelis Taklim Rachmat Hidayat Provinsi Lampung 12 Tahun Milad di Tugu Adipura, Minggu (15/9/2019).

"Kami akan laporkan ke polisi (tindakan penyerangan pelukis mural)," tegas Herman HN, Minggu (15/9/2019).

Herman mengatakan, pengerjaan pelukisan mural di Underpass Unila tersebut dilakukan demi kepentingan rakyat.

"Ini kan demi rakyat, saya membuat lukisan-lukisan itu demi rakyat, jangan ada rakyat yang gak seneng," papar Herman HN.

"Ini kan buat kepentingan rakyat," sambungnya.

Oleh karenanya, Herman HN, pihaknya meminta kepada pihak berwajib untuk dapat memproses hukum pelaku penyerangan terhadap pelukis mural underpass Unila.

"Ini saya minta diproses hukum, baik orangnya maupun kendaraan harus ditahan," tegas Herman HN lagi.

8. Pelaku Menyerang Dalam Keadaan Mabuk

Baru dua belas hari keluar dari Lapas Kelas II A Kotabumi, TJ (23) kembali berurusan dengan polisi.

Satu terduga pelaku pengeroyok seniman mural yang tertangkap TJ mengaku, saat menyerang para pelukis mural underpass Unila, Bandar Lampung, ia dan rekan-rekannya berada di bawah pengaruh minuman keras.

"Jadi kami berlima dari kafe Rajabasa, empat cowok satu cewek, abis minum vigur," ungkap TJ, Minggu 15 September 2019.

TJ menjelaskan, yang mengemudikan mobil bernama J dan tengah mabuk berat.

"Lalu masuk lah ke jalan itu (Underpas Unila) numbur-numbur cat, terus kami berhenti, lalu saya turun mau minta maaf," kata pria yang sempat dipenjara selama tiga bulan karena perkara narkoba ini.

Namun TJ tidak menyangka, rekannya dari belakang langsung memukul seniman yang tengah berhadapan dengan TJ.

"Belum minta maaf sudah dipukul duluan sama teman saya dari belakang, saya langsung dipukul, ya saya mau gak mau nangkis," sebut TJ.

TJ menambahkan, kemudian dua rekan lainnya turun dari mobil dan ikut melakukan tindak kekerasan.

"Ya seperti itu," ucap TJ.

TJ pun mengaku sudah keluar masuk penjara sebanyak tiga kali dengan perkara yang berbeda-beda.

"Terakhir lapas Kotabumi, karena narkoba baru 13 hari lalu keluar," tutur TJ.

9.  Polisi Buru Pelaku Lain

Hingga sampai saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan seniman mural yang tengah bekerja di underpas Unila.

Kapolsek Kedaton Kompol M Daud mengatakan, salah seorang penyerang para seniman mural yang tengah bekerja sudah berhasil diamankan.

"Satu orang sudah tertangkap inisial TJ (23), baru keluar penjara, lainnya masih diburu," kata M Daud, Minggu 15 September 2019.

10. Motif Penyerangan

Disinggung soal motif penyerangan, Daud menjelaskan, untuk sementara waktu karena adanya kesalahpahaman saat pelaku menerobos brikade jalan.

"Motif pertama, oknum masyarakat yang menerobos ditegur dan tak terima kemudian ribut, setelah ribut terjadi pengeroyokan, sementara korban dari pekerja seni," terang Daud.

Lanjut Daud, pelaku pengeroyokan belum diketahui pasti berjumlah berapa orang.

"Kalau informasinya di dalam empat pria dan satu perempuan, tapi kami belum tahu ada kaitannya dengan pengeroyokan atau tidak," kata Daud.

"Yang jelas ada (setelah ribut) beberapa kawan (pelaku) datang tapi perannya masih kami dalami, yang lain masih kami kejar," tegas Daud.

Terkait penghentian sementara waktu kegiatan mural underpass Unila, Daud berharap, proyek memperindah Kota Bandar Lampung ini tetap terus berjalan.

"Pembangunan ini jangan sampai dihentikan dan dikalahkan oleh aksi premanisme, kami siap mengawal dan mengamankan program pembangunan Kota Bandar Lampung sepanjang ada koordinasi," tandas Daud.

(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved