Nekat Terobos Api, Sari Terbakar Bersama Sang Nenek, di Lampung Rumah Terbakar karena TV Meledak
Sari berusaha menerobos kobaran api di rumah terbakar demi menolong neneknya yang terjebak dalam rumah mereka yang terbakar itu.
Nekat Terobos Api, Sari Terbakar Bersama Sang Nenek, di Lampung Rumah Terbakar karena TV Meledak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Demi menolong sang nenek, Sari Anggraini Pratiwi Sanurji (21), akhirnya harus ikut menjadi korban dalam insiden kebakaran di kawasan Batu Merah Dalam, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Saat terjadi kebakaran, sang nenek, Nilam Sanurji (74), terjebak dalam rumahnya yang terbakar.
Sari pun berusaha menerobos kobaran api di rumah terbakar demi menolong neneknya yang terjebak dalam rumah mereka yang terbakar itu.
Nahas, keduanya justru tidak bisa terselamatkan hingga akhirnya meregang nyawa.
Vera (50) salah satu, kerabat dekat korban menceritakan, kepenokannya itu sempat lari keluar rumah saat kebakaran terjadi.
Namun, Sari kembali berusaha masuk ke dalam rumahnya yang telah terbakar demi menolong neneknya.
• BREAKING NEWS - Kapolsek Gedongtataan Imbau Waspadai Kebakaran di Musim Kemarau
• Kebakaran Bengkel Motor di Tekad, Pulau Panggung Diduga Akibat Api Tambal Ban Sambar Stok Bensin
“Dia sudah keluar dan dia sempat menelepon pamannya bernama Sigit untuk memberitahukan kalau sedang terjadi kebakaran," cerita Vera seperti dilansir Kompas.com.
"Tapi setelah itu dia (Sari) masuk lagi untuk menolong neneknya,” kata Vera kepada Kompas.com saat ditemui di Batu Merah Dalam, Sabtu (14/9/2019).
Menurut Vera, saat itu sejumlah warga sempat memintanya untuk segera menyelamatkan diri.
Namun, bukannya lari, korban malah menanyakan keberadaan neneknya.
Setelah itu Sari langsung menerobos kobaran api yang membakar rumahnya.
Saat itulah korban tidak juga keluar dari rumah hingga kobaran api yang melalap rumahnya berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran.
Vera menjelaskan, setelah kejadian itu, sempat bersama polisi dan petugas pemadam kebakaran mengangkat jenazah Sari dan neneknya.
“Saya ikut masuk bersama polisi dan petugas pemadam kebakaran untuk mengangkat jasad Sari dan bibi saya. Saat itu saya tak bisa menahan sedih,” ujarnya.
Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy mengatakan, kebakaran dipicu arus pendek dari rumah Aba Sehan.
“Kebakaran itu karena arus pendek. Jumlah rumah yang terbakar semuanya empat,” ujarnya.
Dari keterangan yang diperoleh, korban bernama Sari meninggal dunia setelah menerobos kobaran api untuk menolong neneknya yang masih berada di dalam rumah.
“Jadi korban (Sari) ini berusaha masuk ke dalam rumah untuk menolong neneknya saat itu,” ujar Julkisno.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di kawasan tersebut sekira pukul 07.00 WIT.
Kebakaran itu menyebabkan empat rumah warga hangus terbakar dan dua orang meninggal dunia.
Di Lampung, tepatnya Pesawaran, Arifin (64), warga Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran tidak menyangka rumahnya terbakar, Kamis (22/8/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat kejadian, pensiunan Polri ini sedang keluar rumah membeli gas elpiji untuk keperluan memasak.
Saat kejadian, di rumah ada anak kandung, kerabat, dan satu cucu berusia empat tahun sedang menonton televisi.
"Dari TV (televisi) korsletnya. Saya pulang dari beli gas api sudah besar. Cucu selamat setelah diamankan oleh budenya,” jelasnya.
Arifin menceritakan, saat kembali ke rumah, api sudah membesar. Ia sempat menerobos masuk ke dalam rumah mengambil berkas seperti ijazah dan kuitansi.
Ia berhasil keluar membawa sejumlah berkas tersebut. Namun begitu akan masuk kembali, asap sudah pekat dan api semakin membesar.
Satu unit mobil minibus yang ada di garasi di dorong oleh masyarakat keluar area rumahnya.
Tidak ada korban jiwa kebakaran rumah yang dibangun sejak 1998 tersebut. Namun kerugian ditaksir hingga ratusan juta.
Pensiunan polisi tugas terakhir di Polsek Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ini menuturkan, mobil pemadam kebakaran (damkar) yang datang hanya satu unit.
"Tadi kalau damkarnya cepat (datang), mungkin bisa selamat," tuturnya.
“Damkar datang ketika api sudah melalap hampir habis rumah. Tidak ada barang-barang lain yang berhasil diselamatkan. Hanya tinggal baju yang melekat di badan," tukas Arifin.
Pasca kebakaran, ia berencana tinggal bersama dengan anaknya. Kebetulan, rumah anaknya tidak jauh dari tempat tinggal Arifin.
Kapolsek Gedongtataan Kompol Muphian mengungkapkan, penyebab kebakaran berdasar informasi diduga bukan karena arus pendek. Tapi dari televisi yang meledak.
Kalau informasi dari tuan rumahnya seperti itu. Kami telah menawarkan kepada korban untuk tinggal sementara di asrama Polsek".
"Kebetulan, kediaman korban tidak jauh dari Polsek. Apa lagi, korban merupakan pensiunan Polri,” terangnya.
Waspada Musim Kemarau
Kapolsek Gedongtataan Kompol Muphian mengimbau masyarakat waspada terhadap bencana kebakaran di musim kemarau seperti saat ini. Ia meminta warga memeriksa kondisi rumah sebelum ditinggal pergi.
• Satu Mobil dan Rumah Nyaris Hangus Terbakar, Dua Hari 3 Peristiwa Kebakaran di Pringsewu
• Dua Bulan Terjadi 63 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung
“Periksa kompor apakah sudah dimatikan atau colokan listrik. Namanya musibah bisa saja semuanya terjadi, tapi tak ada salahnya melakukan pencegahan,” jelasnya.
Muphian juga berharap masyarakat waspada terkait kebakaran lahan dan hutan. Pihaknya intens menyampaikan imbauan itu ke masyarakat melalui Babinkamtibmas.
“Kami juga berharap ke depan pemerintah daerah bisa menambah mobil damkar. Mungkin jangan hanya satu mobil damkar, minimal empat. Tapi ya semuanya kembali kepada (kemampuan) anggaran," tukasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Demi Selamatkan Nenek, Sari Nekat Terobos Kobaran Api, tapi Tak Pernah Kembali