Kisah Nenek Gendong Jenazah Cucu, Uang Rp 200 Ribu dari Polisi Dibelikan Nisan

Nenek Dian Islamiyati (36) terpaksa berjalan sambil mengusung jenazah cucunya yang lahir prematur.

instagram @polsek_cilincing_humas
Nenek Dian Islamiyati (36) terpaksa berjalan sambil mengusung jenazah cucunya yang lahir prematur. 

Nahas, tengah jalan, saat melintasi Jalan Akses Marunda, sepeda motor mogok karena kehabisan bahan bakar.

Dian terpaksa berjalan kaki, sementara keponakannya menuntun motor untuk mengisi bensin di SPBU terdekat.

Ketika menyeberang ke arah SPBU, Dian berpapasan dengan tiga polisi yang tengah mengatur lalu lintas.

Seorang polisi mendapati jenazah bayi yang digendong Dian curiga, mencegatnya lalu bertanya perihal bayi itu.

Polisi yang bertanya adalah Kapolsubsektor KBN Marunda Aiptu I Wayan Putu Sumerta.

Setelah memastikan, akhirnya Aiptu I Wayan mengendarai mobil dan mengantar Dian yang membawa jenazah cucunya ke rumah duka di Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Aiptu I Wayan sempat lama mengobrol di rumah duka.

Dian tiba di rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB.

Ditemukan Pegawai Honorer di Bawah Pohon Besar, Bayi Prematur Ini Alami Hipotermia

Jenazah bayi itu baru dimakamkan sekitar selepas salat Isya di TPU Malaka.

Dian mengaku mendapatkan uang Rp 200 ribu dari Aiptu I Wayan.

Uang itu akan digunakannya untuk membeli nisan makam cucunya. (Tribunnews)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved