Tribun Lampung Selatan
Pasca Kebakaran, Pendakian ke Puncak Gunung Rajabasa Masih Ditutup Untuk Umum
Pendakian ke puncak Gunung Rajabasa yang berada di wilayah perbatasan Kecamatan Kalianda, dan Rajabasa di Lampung Selatan, hingga kini masih ditutup.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
“Benar kita mendapatkan laporan adanya kebakaran lahan di puncak Gunung Rajabasa. Posisinya di lereng puncak,” kata dia kepada tribun, selasa (10/9).
Menurut Yudi, laporan terakhir luasan lahan yang terbakar sekitar 20 x 30 meter. Pihaknya langsung melakukan pemantauan kondisi lahan yang terbakar dan mengupayakan pemadaman bersama dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan dan juga penggiat pencinta alam.
Kebakaran lahan juga terjadi di sisi jalan tol Trans Sumatera (JTTS) di Bakauheni. Lahan yang terbakar ini merupakan rerumputan yang berada di sisi jalan tol. Namun api cepat bisa dipadamkan dengan menggunakan mobil Damkar milik PT. ASDP cabang Bakauheni.
“Benar kemarin ada lahan rerumputan di sisi jalan tol yang terbakar. Tetapi sudah bisa dipadamkan. Luasannya tidak luas dan tidak sampai mengganggu lalulintas di tol,” kata Hanung Hanindito, Kacab PT. Hutama Karya Tol ruas Bakauheni – Terbanggi.
Dirinya mengatakan dugaannya ada yang membakar rerumputan disisi jalan tol tersebut. Karenanya, ujar Hanung, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar jalan tol untuk tidak melakukan hal yang membahayakan pengguna jalan tol.
“Kita menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan pengguna tol, terutama pada areal yang masuk kawasan tol. Karena kawasan jalan tol merupakan kawasan terbatas,” terangnya.
Hanung menegaskan, jika ada warga masyarakat yang melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan pengguna jalan tol di kawasan jalan told an itu diketahui petugas, maka pihaknya akan bisa memproses hal tersebut secara hukum.
• VIDEO Kebakaran Lahan di Lampung Barat, 100 Hektare Hangus Akibat Puntung Rokok
Terpisah Kabid Damkar kantor Pol PP dan Damkar Lampung Selatan, Rully Fikriansyah mengatakan selama musim kemarau pihaknya mencatat ada sekitar 25 kali terjadi kebakaran lahan. Diantaranya terjadi di Natar, Kalianda dan Bakauheni.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah atau membersihkan lahan yang berpotensi meluas dan membuang puntung rokok sembarangan. Karena saat kemarau, rerumputan dan dedaunan menjadi kering dan mudah terbakar.
“Kita himbau kepada masyarakat, potensi kebakaran saat kemarau ini sangat tinggi. Jadi kita meminta agar masyarakat tidak sembarang membuang puntung rokok atau melakukan aktivitas pembakaran sampah dan lainnya,” terang dirinya. (tribunlampung.co.id/dedi sutomo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/kondisi-lokasi-puncak-gunung-rajabasa-yang-sempat-terbakar.jpg)