Jenderal Purnawirawan TNI Kurang Dikenal namun Bergelar Profesor, Diusulkan Jadi Menteri Pertahanan

Seorang jenderal purnawirawan TNI diusulkan untuk menduduki jabatan menteri pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

ISTIMEWA
Ilustrasi - Syarifudin Tippe (kanan). Jenderal Purnawirawan TNI Kurang Dikenal namun Bergelar Profesor, Diusulkan Jadi Menteri Pertahanan. 

Dia pernah pula menjabat sebagai Kepala staf Kodam Iskandar Muda periode 2002-2003, Komandan Seskoad tahun 2003-2006 Jabatan rektor Unhan diamanatkan kepadanya pada 2011-2012.

Gagasan pendirian Unhan datang dari Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso dan kemudian disambut baik oleh Presiden SBY dan Menhan Prof Juwono Sudarsono saat itu.

Pria yang kini dosen di Seskoad pernah meraih sejumlah penghargaan, antara lain SL GOM VII Aceh, SUKS VIII, SUKS XVI, SUKS XXIV, Bintang Yudha Kartika, Bintang Kartika, serta Medali Kepeloporan.

Pergaulannya yang luas membuatnya banyak dikenal sebagai sosok perwira TNI yang visioner, dan mampu meredam konflik.

Pada 1976, ia terlibat langsung dalam operasi penumpasan PGRS Paraku dan pembangunan titik kuat di perbatasan Kalbar dan Malaysia, memimpin operasi Sadar rencong di Aceh pada 1999.

Tippe juga pernah menjadi wakil komandan operasi pemulihan keamanan pada 2001-2002, dan mendampingi Panglima TNI ke berbagai negara Asia Timur, antara lain Jepang, China, Korea Selatan, ASEAN, Kairo.

Puncaknya, Tippe menjadi anggota delegasi perundingan RI-GAM di Malaysia dan Helsinki, Finlandia pada 2005.

Selama berkarier sebagai perwira TNI, dia juga kerap mendapat penugasan di forum-forum international seperti kunjungan studi banding ke Rajaratnam School of International Studies, Universty of Singapura, kunjungan studi banding dan kerja sama US National Defense University Naval Postgraduate, dan beberapa negara bagian lainnya.

Penulis buku 'Ilmu Pertahanan, Sejarah, Konsep, Teori dan Implementasi' ini juga menyempatkan mengisi akhir pekannya untuk memberikan materi ceramah keagamaan di Masjid Al Muchtar, Cipayung, Jakarta Timur.

Jokowi Konsultasi ke Syafii Maarif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkonsultasi dengan anggota BPIP Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, terkait sosok menteri Kabinet Kerja Jilid ll. 

Pertemuan Jokowi dan Buya Syafii berlangsung sekitar setengah jam di Istana Merdeka, setelah Presiden menerima jajaran Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). 

"Bahas soal menteri, pilih kabinet yang bagus," ujar Buya Syafii di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019). 

Menurutnya, sosok menteri pada Kabinet Kerja mendatang berasal dari partai politik yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun kalangan akademisi. 

"Tapi orang yang profesional, punya integritas," ucap mantan Ketua PP Muhammadiyah itu. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved