Ramai-ramai Minum Kopi Biar Cleng dan Jantan, Istri Tak Puas Malah Lemas Masuk Rumah Sakit
Ramai-ramai Minum Kopi Biar Cleng dan Jantan, Istri Tak Puas Malah Lemas Masuk Rumah Sakit
Ramai-ramai Minum Kopi Biar Cleng dan Jantan, Istri Tak Puas Malah Lemas Masuk Rumah Sakit
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ingin puaskan istri di ranjang, belasan pria di Sumedang malah berakhir di ranjang rumah sakit.
Penyebabnya, para pria ini sengaja menenggak minuman berenergi Kopi Cleng dan Kopi Jantan untuk mendongkrak stamina.
Minuman berenergi yang dijual bebas tersebut dipercaya dapat meningkatkan stamina pria di ranjang.
Tujuannya tak lain untuk lebih memuaskan istri di ranjang.
Bukannya stamina tambah kuat apalagi hingga membuat istri puas, para pria tersebut malah tergeletak di rumah sakit.
Bukannya jadi gagah perkasa, tubuh mereka tidak bisa bergerak dan hanya bisa terbaring lemas.
Peristiwa ini disebabkan minuman kopi yang dipercaya menambah tenaga pria.
Kopi Cleng dan Kopi Jantan itu malah menjadi malapetaka.
• Mengejutkan, Remaja Ini Tewas Usai Menenggak Kopi, Soda, dan Minuman Berenergi
• Jangan Coba-coba Mencampur Susu dan Minuman Berenergi, Ini Bahayanya!
• Beginilah Reaksi Tubuh Saat Mengonsumsi Minuman Berenergi
Maksud hati ingin perkasa dan memuaskan istri serta pasangan di ranjang malah berakhir ke rumah sakit.
Belasan warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengalami keracunan usai meminum kopi penambah stamina bermerek Kopi Cleng dan Kopi Jantan.
Akibatnya, belasan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Sumedang itu harus menjalani perawatan intensif di IGD RSUD
Sumedang, Selasa (17/9/2019) malam.
Iin (25), calon istri dari salah seorang korban mengatakan, calon suaminya ini meminum kopi bermerek Kopi Cleng pada Senin (16/9/2019) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Iin menuturkan, sekitar pukul 21.00 WIB, calon suaminya tak sadarkan diri dan susah berdiri.
"Iya kayak yang hilang kesadaran gitu. Terus enggak bisa bangun kayak yang lumpuh gitu," ujarnya kepada KOMPAS.com di IGD RSUD Sumedang, Selasa malam.
Saat itu, kata Iin, ia langsung panik hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke IGD RSUD Sumedang.
"Saat itu juga langsung dibawa ke sini (RSUD Sumedang).
Alhamdulillah sekarang mah kondisinya sudah membaik.
Sudah mulai sadar gitu," tuturnya.
Sementara itu, Humas RSUD Sumedang Iman Budiman tidak berkomentar banyak terkait masuknya belasan korban diduga akibat keracunan setelah minum kopi penambah stamina tersebut.
"Jumlahnya belasan, sebagian sudah pulang.
(Korban) sudah datang dari beberapa hari lalu," ujarnya di IGD RSUD Sumedang.
Data yang dihimpun Kompas.com di IGD RSUD Sumedang, sedikitnya ada 10 warga yang hingga Selasa malam masih dirawat.
Kesepuluh warga itu yakni, Ricky Ruhuana (34), warga Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara;
Pipik Sopyan (45), warga Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara;
Yadi Taryadi (38), warga Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara.
Kemudian, Imam Hilman (45), warga Dusun Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara;
Suparman Hadi Herma (57), warga Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara.
Korban lainnya, Yaya (47), warga Desa Licin, Kecamatan Cimalaka;
Reddy Suryadipraja (51), warga Kelurahan Regol wetan, Kecamatan Sumedang Selatan.
Didi (57), warga Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan;
Yanto Alanwari (24), warga Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka; dan
Marya (70), warga Dusun Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta.
Kopi Cleng dan Kopi Jantan Ilegal
BPOM Bandung memastikan, kopi bermerek Kopi Cleng dan Kopi Jantan yang menyebabkan belasan warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat merupakan produk ilegal.
Diketahui, belasan warga di Kabupaten Sumedang mengalami keracunan usai meminum kopi penambah stamina bermerek Kopi Cleng dan Kopi Jantan.
Akibatnya, belasan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Sumedang itu harus menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Sumedang, Selasa (17/9/2019) malam.
Staf Bagian Seksi Inspeksi BPOM Bandung Wenni mengatakan, bila dikonsumsi secara rutin, kopi penambah stamina ini diduga mengandung sildenafil dan tadalafil.
"Kopi bermerek Kopi Cleng dan Kopi Jantan ini kami pastikan ilegal. Semua izinnya dipalsukan.
Kopi penambah stamina ini diduga mengandul sildenafil dan tadafil," ujarnya kepada KOMPAS.com di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Rabu (18/9/2019) siang.
Wenni menuturkan, untuk memastikan kandungan yang terdapat di dalamnya sehingga menyebabkan orang yang mengonsumsinya keracunan, harus diteliti lebih lanjut.
"Kepastiannya perlu diuji lanjut, tapi biasanya untuk stamina pria itu kandungannya memang itu," tuturnya.
Wenni menuturkan, jika kopi itu dikonsumsi dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf pusat.
"Bila dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf pusat. Bisa berakibat kematian jika dikonsumsi secara rutin," tuturnya.
Beginilah Reaksi Tubuh Saat Mengonsumsi Minuman Berenergi
Minuman energi mungkin dapat menjadi penolong bila sesekali Anda membutuhkan energi ekstra. Namun apa yang terjadi ketika ini menjadi rutinitas?
Nah seorang peneliti Erwin Johnson dari Personalise.co.uk memetakan perubahan yang terjadi pada tubuh yang disebabkan oleh minuman energi sejak 10 menit pertama hingga 12 hari kemudian. Inilah yang dia ditemukan:
10 menit pertama:
Itulah waktu di mana kafein dalam minuman energi mulai memasuki aliran darah, menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Sehingga, walau hanya minum 1 kaleng minuman berenergi, risiko terjadinya darah tinggi menjadi meningkat.
15-45 menit:
Waktu di mana kafein mencapai puncak efektivitasnya, membuat Anda merasa waspada dan meningkatkan konsentrasi.
30-50 menit:
Sekarang, semua kafein telah diserap oleh lever, dan lever juga bereaksi untuk menyerap lebih banyak gula.
1 jam:
Anda cenderung mengalami sugar rush atau lonjakan gula dalam tubuh. Ketika kadar gula darah meningkat dan peran kafein sudah berkurang, tubuh justru merasa lelah.
5-6 jam:
Setelah 5-6 jam mengonsumsi minuman energi, tubuh Anda akan mengurangi kadar kafein dalam aliran darah sebanyak 50%.
12 jam:
Kafein sepenuhnya akan keluar dari aliran darah.
Antara 12 dan 24 jam:
Jika Anda rutin mengonsumsi minuman energi, antara 12 dan 24 jam kemudian adalah waktu di mana Anda akan mulai merasa sakit kepala (sakit kepala sering datang tanpa sebab), menjadi lekas marah atau sensitif terhadap banyak hal, atau mengalami sembelit (BAB tidak lancar).
7-12 hari:
Penelitian telah menunjukkan, ini adalah waktu yang dibutuhkan bagi tubuh untuk menjadi toleran terhadap dosis kafein harian pada minuman energi. Ini berarti, jika Anda mengonsumsi dalam jumlah yang sama selama 1 minggu, Anda tidak mungkin untuk merasakan efek “penambah energi”, layaknya saat mengonsumsi pertama kali atau sesekali.
Namun, bila Anda mengonsumsinya lebih dari 1 kaleng per hari, atau melebihi dosis yang direkomendasikan, jantung bisa bermasalah karena dipacu terus, begitu pula dengan tekanan darah.
Ahli gizi Ella Allred mengatakan, "Konsumsi minuman energi adalah cara yang buruk untuk mendapatkan energi dari kafein.”
“Banyak orang minum minuman energi setiap hari untuk membantu mereka “bertahan hidup” dalam minggu yang sibuk. Namun, mengandalkan minuman ini, hanya membuat tubuh kita lemah dan sakit."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Niat Ingin Perkasa, Belasan Warga Malah Keracunan Usai Minum Kopi Cleng"