Terbangun Akibat Merasa Gerah, Poniran Kaget Lihat Api Besar di Dalam Rumah, Baju Pengantin Ludes
Terbangun dari tidur lantaran merasa gerah, seorang warga kaget saat bangun lantaran rumahnya dalam kondisi terbakar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terbangun dari tidur lantaran merasa gerah, seorang warga kaget saat bangun lantaran rumahnya dalam kondisi terbakar.
Api sudah membesar.
Bahkan, api sudah menghanguskan sebagian atap.
Musibah itu dialami Poniran dan keluarganya.
Warga Jalan Perwira 2 Kelurahan Tanjung Baru, Kedamaian, Bandar Lampung itu kaget saat mengetahui kobaran api melalap sebagian rumahnya, Selasa (24/9/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat kejadian, ia bersama keluarganya sedang tidur.
• Bocah Perempuan 6 Tahun Tewas Terpanggang dalam Kebakaran 7 Kios, Diduga Tertinggal karena Panik
• Kasus Dugaan Penipuan Rp 2,7 Miliar, Kasatreskrim: Tak Ada Nama M Ridho Ficardo!
Poniran menuturkan, ia baru mengetahui rumahnya terbakar saat anak bungsunya terbangun dari tidur.
Sang anak terbangun lantaran merasa gerah.
"Anak saya itu ngerasa gerah, terus ngebangunin kakak-kakaknya, saya juga ikut kebangun, lalu saya keluar," jelasnya.
Saat keluar kamar, api sudah membesar.
Api sudah membakar sebagian rumahnya yang menjadi tempat penyimpanan penyewaan alat pernikahan.
"Api sudah gede, sudah sampai atas, sebagian sudah habis, anak istri langsung saya suruh keluar," katanya.
Akibat kejadian itu, Poniran mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta.
Ia merinci dua set poade, tiga lemari berisi baju pengantin, alat-alat rias, satu sepeda motor habis terbakar.
Terkait pemicu kebakaran, ia menduga akibat korsleting listrik.
Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung M Rizki saat dikonfirmasi menerangkan, luas area yang terbakar 8×10 meterpersegi.
Kerugian pada rumah yang dihuni lima jiwa tersebut ditaksir sekitar Rp 100 juta.
Ia menambahkan, pihaknya menerima laporan peristiwa kebakaran di rumah Poniran pukul 04.30 WIB.
Pihaknya mengerahkan sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran.
Beserta, 15 orang personel menangani kejadian tersebut.
Api dapat dipadamkan pukul 05.30 WIB.
"Untuk penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti dan saat ini masih dalam lidik polisi,” ujar M Rizki.
Agung, tetangga korban kebakaran menuturkan, mengetahui peristiwa karena mendengar teriakan ibu-ibu tetangga yang rumahnya berada di depan kediaman Poniran.
Ketika mendengar teriakan, sontak warga di sekitar rumah korban keluar dari rumah masing-masing.
Mereka melihat api sudah membumbung tinggi.
"Itu sekitar pukul setengah lima kurang dan api sudah tinggi ketika saya lihat itu," ujar M Rizki.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu."
"Beruntung, orang-orang yang di dalam sudah keluar rumah," paparnya.
169 Kasus
BPBD Kota Bandar Lampug mencatat, Januari-September 2019 terjadi 169 kasus kebakaran.
Jumlah itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di mana, kejadian kebakaran mencapai 107 kasus.
"Ya jumlah kebakaran tahun ini di rentang waktu bulan yang sama antara Januari-September lebih tinggi tahun ini padahal bulan September belum habis," terang Kepala BPBD Kota Bandar Lampung Syamsul Rahman saat ditemui, Selasa (24/9/2019).
Menurutnya, faktor penyebab tingginya jumlah kasus kebakaran tahun ini melihat karena musim kemarau tahun ini merupakan kemarau kering.
Hal itu berbeda dengan tahun lalu kemarau basah masih ada hujan.
“Jadi memang faktor iklim sesuai data BMKG kemarau tahun ini lebih panas dibandingkan tahun lalu."
"Peristiwa kebakaran yang terjadi didominasi peristiwa lahan kosong yang seharinya paling sedikit dua lokasi kejadian," ungkapnya.
Syamsul mengimbau kepada masyarakat Bandar Lampung jangan membakar sampah sembarangan.
Kalaupun sedang membakar sampah, hal itu ditunggu sampai padam.
• Pengendara Motor Tewas Dipukuli Setelah Ditilang, 9 Polisi Jadi Tersangka
• Prajurit TNI Duel dengan 2 Begal, Sertu Bambang Tewas Kehabisan Darah
Warga juga diimbau jangan membuang puntung rokok sembarangan karena dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Rumput yang kering karena buang puntung rokok sembarangan maka terbakar,” paparnya.
Semisal terjadi kebakaran, warga diminta segera menghubungi BPBD nomor telepon 0721-252741. Layanan serupa tersedia di kecamatan dan di tandean. (tribunlampung.co.id/eka ahmad solichin)