Tribun Lampung Barat

Warga Suoh Was-was 12 Gajah Masuk Perkebunan, Kabid TNBBS: Kami Upayakan Pengusiran

kawanan gajah liar kerap memasuki area perkebunan warga beberapa hari terakhir. Sedikitnya ada 12 gajah yang memasuki areal perkebunan warga di Suoh.

Penulis: Ade Irawan | Editor: Noval Andriansyah
dokumentasi TNBBS
Ilustrasi - Warga Suoh Was-was 12 Gajah Masuk Perkebunan, Kabid TNBBS: Kami Upayakan Pengusiran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUOH - Masyarakat Kecamatan Suoh, Lampung Barat, kini dilanda perasaan was-was.

Pasalnya, kawanan gajah liar kerap memasuki area perkebunan warga beberapa hari terakhir.

Sedikitnya ada 12 gajah yang memasuki areal perkebunan warga Pekon Roworejo dan Sidorejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat.

"Kami bersama warga sekitar dan TNI/Polri telah melakukan upaya pengusiran gajah-gajah itu agar mereka dapat kembali masuk ke dalam hutan, tapi hingga saat ini belum berhasil," jelas Kabid TNBBS Wilayah II Liwa, Amri, Rabu (25/9).

Amri mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengusiran dengan segala cara agar tidak terjadi korban jiwa.

Humas TNBBS Dencis Maroba menambahkan, penyebab gajah masuk ke perkebunan warga karena beberapa faktor.

5 Perusahaan Lampung Resmi Tersangka Karhutla, Dedi Prasetyo: Ancamannya Sampai Rp 2 Miliar

Suami Istri Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Tanjakan Tarahan, Tangis Keluarga Pecah di RSUAM

Namun sayang, Dencis Maroba belum bisa mengungkapkan secara detail penyebabnya.

Menurut Dencis Maroba, kejadian kawanan gajah memasuki perkebunan warga sudah berlangsung dua tahun terakhir.

"Ini bukan yang pertama kali terjadi, sudah dua tahun terakhir gajah sering masuk ke dalam perkebunan," jelas Dencis Maroba.

Disinggung terkait korban jiwa, Dencis Maroba mengatakan, kalau untuk kasus saat ini belum ada korban jiwa.

Namun, terus Dencis Maroba, selama dua tahun terakhir, ada dua korban karena gajah liar masuk pedesaan.

Camat Suoh Novi Andri mengatakan, kawanan gajah sudah masuk di perbatasan antara Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) dan Kecamatan Suoh.

"Mereka sudah melalui perjalanan panjang, sekarang sudah masuk diperbatasan BNS dan Suoh," kata Novi Andri.

"Namun kami tidak bisa berbuat banyak dan hanya memantau dan menjaga agar gajah tidak masuk pemukiman warga," ucap Novi Andri.

"Kami semua pihak telah bekerja sama, namun kami tidak dapat memaksa untuk menggiring, karena mereka liar," tandas Novi Andri.

Kasus Serupa

Kasus serupa pernah terjadi juga di awal Tahun 2019.

Kawanan gajah memasuki perkebunan di Pekon Roworejo dan Siderejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat

Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pun berupaya menghalau gajah-gajah tersebut bersama warga dan aparat Pemkab Lambar. 

Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki, mengungkapkan, jumlah gajah yang masuk ke perkebunan sekitar 12 ekor.

"Kawanan gajah merusak gubuk dan pondok di kebun-kebun warga. Juga merusak tanaman pisang milik warga. Belum ada korban jiwa dari kejadian ini," kata Sulki melalui ponsel, Minggu (17/2/2019).

Sampai saat ini, Sulki menjelaskan, pihaknya bersama warga dan Pemkab Lambar masih bersiaga untuk menghalau kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.

Caranya, beber dia, masih tradisional. Seperti memukul kentongan dan membawa obor ke perbatasan kampung-kampung.

"Tadi pagi (Minggu) terpantau (ada gajah) di Pekon Roworejo. Jaraknya masih 500 meter dari perkampungan warga," ujar Sulki.

"Kami terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah (Pemkab Lambar) untuk melakukan ronda setiap hari. Jumlah personel yang ronda bisa sampai 50 orang setiap hari," sambungnya. 

Senada, Decis Maroba dari Bagian Hubungan Masyarakat Balai TNBBS mengungkapkan, pihaknya bersama warga dan aparat Pemkab Lambar mengadakan ronda  secara intensif untuk menghalau gajah.

"Tim kami bersama masyarakat sudah berupaya menghalau gajah. Sampai saat ini tidak ada korban,” kata Decis.

Berita Tribun Lampung Terpopuler Rabu 25 September 2019 - Lakalantas di Tarahan, 3 Orang Meninggal

Fakta-fakta Aksi Demo: 5 Ambulans Pemprov DKI Angkut Batu & Bensin hingga Jokowi Harus Turun Tangan

Terkait 12 gajah masuk perkebunan di Lampung Barat ini, Decis menyatakan, tim TNBBS terus melakukan upaya persuasif  untuk menahan kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.

"Kami juga terus mengimbau agar masyarakat tidak menganggu habitat gajah liar," ujar Decis.

"Kita tetap siaga bersama masyarakat dan pemerintah daerah untuk ronda. Bahkan, kami sudah memasang alat deteksi pada gajah betina untuk memantau pergerakaan mereka melalui satelit,” tandasnya.(tribunlampung.co.id/cr5)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved